Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pertumbuhan sektor jasa Jepang melambat pada Agustus 2025. Meski demikian, permintaan domestik tetap kuat bahkan ketika perusahaan mulai memangkas tenaga kerja untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, menurut survei swasta yang dirilis Rabu (3/9/2025).
Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa Jepang versi S&P Global final turun ke level 53,1 pada Agustus dari 53,6 di Juli.
Angka ini masih bertahan di atas ambang 50,0 yang menandakan ekspansi, serta lebih tinggi dari estimasi awal 52,7. Namun, laju pertumbuhan tercatat lebih lambat dibanding bulan sebelumnya.
Baca Juga: Obligasi Jepang Rontok, Imbal Hasil 30 Tahun Sentuh Level Tertinggi
Kinerja sektor jasa ditopang oleh peningkatan pesanan baru, yang naik dengan laju tercepat sejak Februari.
Akan tetapi, permintaan dari luar negeri merosot tajam, mencatat kontraksi terdalam dalam lebih dari tiga tahun.
“Momentum pertumbuhan tetap solid di sektor jasa Jepang pada Agustus. Namun, data juga menunjukkan bahwa peningkatan terutama ditopang oleh permintaan domestik yang lebih kuat, sementara pesanan ekspor kembali turun,” ujar Annabel Fiddes, Associate Director Economics di S&P Global Market Intelligence.
Dari sisi ketenagakerjaan, sektor jasa mencatat penurunan jumlah pekerja untuk pertama kalinya sejak September 2023. Sejumlah perusahaan menyebutkan pengunduran diri karyawan sebagai faktor utama.
Baca Juga: Poundsterling dan Yen Tertekan Kekhawatiran Fiskal Global dan Gejolak Politik Jepang
Penurunan tenaga kerja ini, bersamaan dengan meningkatnya beban kerja, mendorong lonjakan tumpukan pesanan (backlog) terbesar dalam lebih dari dua tahun.
Survei juga menemukan bahwa biaya input melonjak, dengan inflasi meningkat dari level terendah 17 bulan di Juli.
Namun, tekanan persaingan membatasi kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga secara signifikan, sehingga margin keuntungan tertekan.
Meski menghadapi tekanan biaya, perusahaan jasa Jepang menyatakan optimisme lebih tinggi terhadap prospek setahun ke depan.
Hal ini didorong rencana ekspansi perusahaan dan ekspektasi permintaan pelanggan yang lebih kuat baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga: Indeks PMI Manufaktur Jepang Agustus 49,7, Ekspor Anjlok Hampir 1,5 Tahun Terburuk
Ketangguhan sektor jasa membantu menutupi kelemahan di sektor manufaktur, sehingga mendorong aktivitas bisnis secara keseluruhan.
PMI komposit Jepang, yang menggabungkan sektor manufaktur dan jasa, naik ke level 52,0 pada Agustus dari 51,6 di Juli, mencatat pertumbuhan aktivitas bisnis gabungan tercepat sejak Februari.