Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sejumlah perusahaan makin terpuruk akibat pandemi virus corona (Covid-19) mulai dari ritel, maskapai penerbangan, restoran, produsen minyak, penyedia layanan pelajaran renang hingga sistem monorel di Las Vegas Strip.
Bloomberg, Sabtu (12/9), menyebutkan lebih dari 220 perusahaan menyatakan bangkrut dan menyalahi Covid-19 sebagai bilang keladi kematian bisnis mereka. Banyak perusahaan berada dalam masalah keuangan yang parah bahkan sebelum gubernur memerintahkan penutupan untuk menahan penyebaran virus.
Sebagian besar akan mencoba mengatur kembali bisnis mereka serta keluar dari jeratan pengadilan dan berharap lebih sedikit hutang. Namun perusahaan paling terpukul ketika harus menjual aset berharga hingga menutup usaha selamanya.
Baca Juga: Menlu AS Pompeo sebut dubes AS untuk China akan meninggalkan posnya
Mereka menyertakan banyak nama ikonik. California Pizza Kitchen dan Brooks Brothers dan sekarang Century 21, pengecer pakaian diskon yang telah menutup 13 lokasi bisnisnya.
Namun sebagian besar adalah bisnis kecil dan menengah yang tersebar di seluruh negeri. Kebangkrutan mereka biasanya tidak menarik banyak perhatian tetapi menggarisbawahi sepenuhnya dampak ekonomi yang ditimbulkan Covid-19.
Berdasarkan catatan pengadilan, pemilik bisnis secara eksplisit mengaitkan virus sebagai pengajuan kebangkrutan mereka. Itu hanya potret dari ribuan entitas perusahaan yang telah didakwa pailit sejak pandemi terjadi pada Maret lalu.
Baca Juga: Apple Inc dikabarkan dapat insentif senilai US$ 6,6 miliar dari India
Meski demikian, kondisi tersebut menunjukkan bahwa tak terhitung jumlah penutupan toko secara permanen tanpa mereka mencari perlindungan di pengadilan.
Kebangkrutan di masa pandemi
Sejak awal Maret, setidaknya 222 perusahaan menyatakan bahwa Covid-19 sebagai faktor keputusan pailit. Sebagian perusahaan berupaya mengatur ulang atau melakukan likuidasi. Beberapa bahkan memiliki aset miliaran dolar. Yang lain hanya memiliki segelintir karyawan yang digaji.
Beberapa, seperti perusahaan pakaian Ascena memiliki toko yang menghiasi mal pinggiran kota di seluruh negeri. Pemilik rantai pasok, Ann Taylor dan Lane Bryant sekarang mempertimbangkan untuk menutup lebih dari 1.000 toko.
Baca Juga: Muncul virus demam babi Afrika, Jepang setop impor daging babi dari Jerman
Kemudian Gold's Gym, jaringan kebugaran yang memberhentikan hampir 4.600 karyawan setelah karantina wilayah (lockdown) . Kebangkrutan juga dirasakan pemilik rantai bisnis kebugaran, McFit yang berbasis di Berlin.