kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PM Malaysia: Sorry, no balik Kampung pada Raya ini!


Senin, 11 Mei 2020 / 04:18 WIB
PM Malaysia: Sorry, no balik Kampung pada Raya ini!
ILUSTRASI. Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin. Foto ANTARA/Agus Setiawan/ama.


Sumber: Bernama | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Penyebaran virus corona masih terus mengalami peningkatan. Terkait hal ini, Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin memahami perasaan sedih dan putus asa warga Malaysia karena tidak bisa pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

"Saya harus minta maaf, tetapi demi keselamatan dan kesehatan bersama, perjalanan balik kampung tidak akan diizinkan," katanya seperti yang dikutip Kantor Berita Bernama.

Dia menambahkan, "Saya tahu banyak orang akan sedih karena tidak bisa kembali ke rumah untuk merayakan Hari Raya. Harap bersabar. Ketika situasinya telah kembali normal, Anda dapat kembali ke rumah untuk mengunjungi orang tua dan kerabat Anda." 

Baca Juga: Perang lawan corona belum selesai, Malaysia perpanjang Perintah Kontrol Gerakan

Perintah kontrol gerakan bersyarat (MCO), yang telah diperpanjang hingga 9 Juni, melarang perjalanan antar negara bagian dalam upaya untuk memutus rantai infeksi Covid-19.

Demi menyemarakkan kembali suasana, Muhyiddin meminta stasiun televisi dan radio untuk menghidupkan suasana meriah dengan memainkan sejumlah acara Idul Fitri yang ceria.

"Mungkin stasiun televisi dan radio dapat memainkan (populer P Ramlee klasik) 'Dendang Perantau' sesekali, tetapi jika diputar terlalu sering, saya akan merasakan kesedihan juga. Jadi, tayangkan lagu-lagu Hari Raya yang ceria. Saya menonton lagu ini, 'Jange Kelik La Weii' (Jangan Datang Pulang dalam dialek Kelantan) di YouTube. Lagu ini cukup baik, saya kira," imbuhnya.

Baca Juga: Negara Asia Tenggara ketar-ketir akibat aksi Tiongkok di Laut China Selatan

Perdana menteri mengatakan 'suasana baru' ini tidak berarti umat Islam di negara itu tidak akan dapat merayakan Idul Fitri, yang diperkirakan akan jatuh pada 24 Mei, dengan cara yang ceria dan hidup.

Dia mengatakan kunjungan di antara tetangga dan kerabat dalam kondisi yang sama masih akan diizinkan dengan maksimum 20 orang yang hadir pada satu waktu.

"Jadi tidak perlu menjadi tuan rumah resepsi skala besar atau Open House. Setiap keluarga harus mengikuti prosedur operasi standar kesehatan seperti jarak sosial, penggunaan masker wajah dan dengan menjaga kebersihan pribadi seperti menggunakan pembersih tangan selama periode perayaan.

Baca Juga: Harga BBM di tiga negara tetangga lebih murah dibandingkan di Indonesia

"Pastikan rumah Anda bersih. Bersihkan peralatan makan dan peralatan masak Anda begitu kau menggunakannya untuk menjamu tamu," katanya.

Muhyiddin juga mengingatkan orang-orang tentang saran Kementerian Kesehatan untuk menjauh dari keramaian dan ruang terbatas, serta untuk menjaga jarak yang aman saat berbicara dengan para tamu.

Baca Juga: Malaysia kritik WHO yang sarankan hindari minyak sawit selama pandemi

Sebelumnya, Perdana Menteri mendoakan agar umat Islam diberkati Nuzul al-Quran dan berdoa agar umat Islam dapat menjalankan puasa wajib mereka tanpa banyak kesulitan.

"InsyaAllah, kita berdoa bersama, kita akan bisa bertarung melawan Covid-19," katanya.




TERBARU

[X]
×