kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Popularitas Presiden Korea Selatan Moon Jae-in melesat berkat penanganan virus corona


Kamis, 02 April 2020 / 10:39 WIB
Popularitas Presiden Korea Selatan Moon Jae-in melesat berkat penanganan virus corona
ILUSTRASI. Presiden Moon Jae-in mendapatkan popularitasnya lagi setelah penanganan virus corona di Korea Selatan mendapat pujian dari WHO


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pertempuran sengit Korea Selatan menghadapi virus corona telah mengubah wabah tersebut menjadi anugerah tak terhingga bagi Presiden Moon Jae-in dan Partai Demokrat di saat musim kampanye dimulai hari ini. 

Sebelum pandemi virus corona menyebar di Korea Selatan, posisi Presiden Moon dan Partai Demokrat terhimpit oleh pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan skandal politik dalam negeri selama lebih dari setahun.

Namun, keadaan langsung berbalik setelah respon pemerintah terhadap pandemi virus corona mendapat pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara-negara lain. 

Berdasarkan hasil jajak pendapatan yang dilakukan Realmeter, popularitas Moon pun langsung melonjak, dan mencapai rekor tertinggi dalam 16 bulan di pekan lalu. Sementara Partai Demokrat meningkat 15% lebih tinggi daripada oposisi utama yakni United Future Party.

Baca Juga: Wah, 121 negara minta bantuan ke Korea untuk pengujian virus corona

"Pada saat terjadi bencana atau krisis nasional, kubu yang berkuasa biasanya akan bersikap defensif. Tetapi melambatnya wabah baru-baru ini tampaknya telah mengubah keadaan menguntungkan mereka," kata Yang Seung-ham, seorang profesor ilmu politik di Universitas Yonsei di Seoul.

Sejauh ini, Korea telah melaporkan total 9.976 kasus virus corona dan 169 kematian.

Selain paket tambahan 11,7 triliun won setara US$ 9,45 miliar dan paket subsidi 9,1 triliun won setara US$ 7,35 miliar untuk keluarga, pemerintah telah menerapkan pembatasan ketat untuk memerangi wabah, dan kemajuan dalam mengatasi penyebaran ini telah mendorong para pejabat untuk melanjutkan pemilihan, meskipun kampanye akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Calon akan memakai topeng, menghindari jabat tangan, dan menyapa pemilih secara individu alih-alih mengadakan demonstrasi besar-besaran.

"Kami ketakutan beberapa minggu yang lalu, tetapi berkat penanganan pemerintah terhadap virus corona, kami pikir kami akan melakukan jauh lebih baik dari yang kami pikirkan sebelumnya," kata seorang pejabat senior partai yang berkuasa kepada Reuters

Hasil pemilihan parlemen dapat membentuk kemampuan Moon untuk mengimplementasikan agendanya dalam dua tahun terakhir pemerintahannya, termasuk kebijakan fiskal yang lebih longgar yang bertujuan menciptakan lapangan kerja dan menaikkan upah minimum, serta melanjutkan kembali keterlibatan dengan Korea Utara.

Partai Demokrat yang mengusung Moon saat ini memegang 120 kursi di 300-kursi, Majelis Nasional dan berusaha untuk mengamankan mayoritas langsung dalam pemilihan.

Baca Juga: Korea Selatan berencana gelontorkan anggaran tambahan yang kedua akibat wabah corona

Oposisi utama, United Future Party yang konservatif, yang telah bersumpah untuk menurunkan utang dan meninggalkan keterlibatan dengan Korea Utara, memegang 92 kursi dan juga berusaha untuk merebut mayoritas.

Bahkan dengan dorongan virus corona, para ahli mengatakan kemenangan bagi kubu yang berkuasa jauh dari pasti, karena pertumbuhan ekonomi tetap menjadi perhatian.

"Banyak warga negara waspada terhadap kebijakan populis yang telah dilakukan pemerintah demi respon wabah dan potensi konsekuensi ekonominya," kata Kwon Huck-ju, seorang profesor administrasi publik di Seoul National University.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×