Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Produsen mobil mewah Eropa seperti Porsche dan Aston Martin mulai menaikkan harga jual di Amerika Serikat (AS), seiring diberlakukannya tarif impor baru sebesar 15% untuk mobil buatan Uni Eropa mulai Agustus 2025.
Tarif ini lebih rendah dari ancaman awal, namun tetap jauh di atas tarif sebelumnya yang hanya 2,5%.
Baca Juga: Bursa Asia Melemah Terseret Data Lemah China dan Tarif Trump Kamis (31/7)
Langkah ini menandai respons awal terhadap kebijakan dagang AS yang lebih proteksionis dan bisa menjadi sinyal bagi merek-merek besar lainnya untuk ikut menyesuaikan harga demi mengompensasi beban tarif.
Porsche, anak usaha Volkswagen, mengerek harga jual di AS sebesar 2,3% hingga 3,6% per Juli.
CEO Porsche Oliver Blume menyatakan perusahaan belum berencana membangun fasilitas produksi di AS.
“Ini bukan badai sesaat,” kata Blume, mengungkapkan bahwa Porsche telah membukukan potensi kerugian US$ 462 juta akibat tarif sepanjang paruh pertama tahun ini.
Tarif tinggi AS telah memukul kinerja banyak produsen otomotif global. Ford Motor melaporkan kerugian US$ 800 juta pada kuartal II-2025, sementara Nissan mencatat rugi kuartalan US$ 535 juta akibat tarif, restrukturisasi, dan lesunya penjualan.
Aston Martin juga menaikkan harga secara bertahap sejak bulan lalu dan merevisi proyeksi laba karena tekanan tarif dan lemahnya permintaan di Asia.
Baca Juga: Trump Sebut Masih Ada Ruang Negosiasi, Setelah Ancam Tarif 25% untuk India
Produsen Besar Menunggu Giliran?
Sejauh ini, produsen otomotif besar seperti Mercedes-Benz, GM, dan Volkswagen belum menaikkan harga secara menyeluruh. Namun analis menilai penyesuaian harga kemungkinan akan dilakukan pada paruh kedua tahun ini.
"Pada semester II, kami memantau kemampuan merek premium seperti Mercedes-Benz untuk menaikkan harga guna mengimbangi dampak tarif," tulis J.P. Morgan dalam risetnya.
Harapan agar sektor otomotif mendapatkan perlakuan khusus dalam negosiasi tarif tampaknya memudar.
Baca Juga: Trump Setujui Tarif 15% atas Impor Korsel, Disertai Janji Investasi US$ 350 Miliar
CEO Mercedes-Benz Ola Kaellenius menyatakan pihaknya bersiap menghadapi tarif 15% secara permanen. Ia juga menepis kemungkinan adanya kesepakatan dagang terpisah antara AS dan industri otomotif Eropa.
"Saat ini, kesepakatan global itu sudah final. Peluang untuk side deal sangat tidak pasti," kata Kaellenius, yang juga menjabat Presiden Asosiasi Industri Otomotif Eropa (ACEA).
Senada, Oliver Blume menambahkan bahwa peluang untuk mendapatkan kesepakatan sektor otomotif secara terpisah dengan AS sangat kecil. “Saya sepakat dengan penilaian Kaellenius,” ujar Blume.