kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Presiden Ukraina Merayu Sekutu Baratnya untuk Ikut Berperang dengan Rusia


Sabtu, 25 Mei 2024 / 08:30 WIB
Presiden Ukraina Merayu Sekutu Baratnya untuk Ikut Berperang dengan Rusia
ILUSTRASI. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri wawancara untuk perwakilan media Ukraina saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina, Senin (4/4/2022).


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyayangkan sikap sekutunya di Barat yang dianggap terlalu lama mengambil keputusan mengenai pemberian bantuan untuk Ukraina.

Tidak hanya itu, Zelensky juga berharap agar para mitranya untuk terlibat secara langsung dalam perangnya dengan Rusia.

Dalam wawancara dengan Reuters hari Senin (20/5), Zelensky kembali mendesak AS dan mitra lainnya untuk lebih cepat mengirim bantuan militer ke Ukraina.

Paket senjata dan amunisi terbaru dari AS memang telah tiba di Ukraina, namun pengirimannya telah tertunda selama berbulan-bulan karena perselisihan politik internal.

"Setiap keputusan yang kita, kemudian semua orang ambil, terlambat sekitar satu tahun. Tapi itulah yang terjadi, satu langkah maju, tapi sebelumnya dua langkah mundur," kata Zelensky.

Baca Juga: Pengerahan Jet NATO untuk Cegat Pesawat Rusia Meningkat hingga 20%

Meminta Negara Barat Terlibat dalam Perang

Ketergantungan Ukraina akan bantuan militer Barat sepertinya semakin besar. Zelensky mengatakan, dirinya ingin para sekutunya untuk lebih terlibat langsung dalam perang.

Di saat yang sama, dirinya menyadari bahwa langkah itu akan memperbesar masalah dengan Rusia.

Zelensky bahkan telah mengusulkan agar angkatan bersenjata negara-negara tetangga NATO memiliki izin untuk mencegat rudal Rusia yang masuk ke wilayah Ukraina.

"Rusia menggunakan 300 pesawat di wilayah Ukraina. Kita membutuhkan setidaknya 120, 130 pesawat untuk bertahan di angkasa," lanjutnya.

Rusia telah menembakkan ribuan rudal dan drone ke Ukraina sejak awal konflik. Bagi Zelesnky, kemampuan pertahanan udara merupakan prioritas.

"Jika negara-negara (Barat) tidak segera memasok pesawat, mereka masih bisa menerbangkannya dari negara-negara tetangga NATO dan menembak jatuh rudal Rusia," Zelensky menyarankan.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×