kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Profil mata-mata Rusia yang hendak curi data vaksin Covid-19 terungkap! Ini dia...


Jumat, 17 Juli 2020 / 09:49 WIB
Profil mata-mata Rusia yang hendak curi data vaksin Covid-19 terungkap! Ini dia...
ILUSTRASI. Ilustrasi pengembangan vaksin COVID-19


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) memperingatkan, ada upaya mata-mata Rusia untuk mencuri penelitian vaksin Covid-19. Lembaga-lembaga yang menjadi target pencurian adalah yang sedang mengembangkan vaksin virus corona di Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Kanada. 

Menurut NCSC, para peretas itu "hampir dipastikan" beroperasi sebagai "bagian dari dinas intelijen Rusia". Namun mereka tidak membeberkan lembaga mana saja yang menjadi target pencurian, atau apakah ada informasi yang telah dicuri. 

Meski begitu, NCSC mengatakan data-data penelitian vaksin corona masih aman dari sentuhan peretas. Dilansir dari BBC Jumat (17/7/2020), Rusia membantah ambil bagian di upaya pencurian itu.

Baca Juga: Tudingan Inggris, Amerika, Kanada: Rusia mencoba curi data vaksin Covid-19

"Kami tidak memiliki informasi tentang siapa yang mungkin meretas perusahaan farmasi dan pusat penelitian di Inggris," ujar Juru Bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov. 

"Kami dapat mengatakan satu hal - Rusia tidak ada hubungannya sama sekali dengan upaya ini," ungkapnya kepada kantor berita TASS. 

Baca Juga: Obat virus corona yang pertama di dunia berhasil diciptakan Rusia, ini khasiatnya

NCSC tidak sendirian dalam memperingatkan pencurian mata-mata Rusia ini. Ada 3 lembaga negara lain yang juga mengeluarkan peringatan, yaitu: Badan Keamanan Komunikasi Kanada (CSE) Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) bidang Badang Keamanan Insfrastruktur Keamanan Siber (CISA) Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Emily Taylor dari lembaga konsultan Chatham House menerangkan, meski Kremlin membantah tuduhan tetapi "masuk akal" mata-mata Rusia terlibat dalam kasus ini. 

"Biasanya layanan keamanan jauh lebih berhati-hati dalam bahasanya jika mereka merasa ada keraguan."  

Cozy Bear (kelompok peretas itu) telah terlibat dalam serangan-serangan siber sebelumnya dan telah meninggalkan jejak, dan ada hubungan yang cukup baik dengan Rusia," terangnya dikutip dari BBC. 

Apa yang dilakukan Cozy Bear? 

Badan-badan negara Inggris, AS, dan Kanada mengatakan, para peretas telah mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak untuk mengakses sistem komputer yang rentan.

Peretas disebut menggunakan malware seperti WellMess dan WellMail untuk mengunggah dan mengunduh berkas dari sistem yang terinfeksi. Mereka juga dikatakan telah menjebak orang-orang agar menyerahkan data-data login melalui spear-phishing

Baca Juga: 75 negara nyatakan minat bergabung dengan COVAX demi akses menuju vaksin corona

Email phishing dirancang untuk menipu penerima agar memberikan informasi pribadi mereka. Kemudian spear-phishing adalah bentuk serangan yang tertuju pada target dam dirancang untuk mengelabui individu tertentu. 

Sering kali surel tersebut tampaknya berasal dari kontak terpercaya, dan mungkin juga menyertakan beberapa informasi pribadi untuk membuatnya lebih meyakinkan. Akan tetapi seorang pakar keamanan siber menuturkan, Rusia tidak mungkin menjadi satu-satunya yang terlibat dalam upaya pencurian ini.

"Mereka punya banyak orang, kami punya banyak orang, Amerika punya lebih banyak orang, seperti halnya orang China," ucap Prof Ross Anderson dari Laboratorium Komputer Universitas Cambridge, mengatakannya pada BBC

"Mereka semua selalu mencoba mencuri barang semacam ini." 

Siapakah Cozy Bear? 

NCSC menyebut kelompok peretas ini bernama APT29, yang juga dikenal dengan The Dukes atau Cozy Bear. Mereka lebih dari 95 persen yakin bahwa kelompok itu adalah bagian dari badan intelijen Rusia.

Cozy Bear pertama kali diidentifikasi sebagai "ancaman" yang signifikan pada 2014, menurut perusahaan keamanan siber AS, Crowdstrike. Mereka menerangkan kelompok ini "agresif" dan "sering mengubah pengaturan alat". 

Cozy Bear sebelumnya sempat terlibat peretasan Komite Nasional Demokratik AS (DNC) dalam pemilu 2016. Kemudian pada 2017 mereka menyerang Partai Buruh Norwegia, Kementerian Pertahanan dan Asing, serta layanan keamanan nasional negara itu. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Ini Profil Mata-mata Rusia yang Hendak Curi Penelitian Vaksin Covid-19"
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×