Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Ia menilai bahwa ITER akan mampu mewujudkan keinginan manusia untuk bisa memanfaatkan energi fusi secara damai.
Sejalan dengan itu, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, juga percaya bahwa proyek ini akan memainkan peran kunci dalam mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim serta mewujudkan lingkungan sosial yang bebas dari polusi karbon.
Berdirinya ITER digagas oleh Uni Eropa, Jepang, Uni Soviet, dan AS pada KTT Superpower di Jenewa pada tahun 1985 silam.
Selama berpuluh-puluh tahun para anggota ITER terus berusaha mengembangkan rencana pembangunan sumber daya energi masa depan dengan nuklir sebagai bahan utama.
Baru pada tahun 2001 rencana final dari proyek super besar ini akhirnya mendapat persetujuan oleh semua anggota.
Setelahnya, pada tahun 2003, Korea Selatan, China, dan India bergabung dalam program ini sebagai perwakilan dari negara industri besar yang ada di Asia.
Baca Juga: Putin: Tahun ini 40 kapal perang baru Rusia siap beroperasi