Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Martyn Williams dari 38 North, sebuah proyek Korea Utara yang berbasis di Washington, mengatakan banyak komponen yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan AS mudah didapat secara online atau dari pasar elektronik di seluruh dunia.
“Bahwa Korea Utara bisa mendapatkan hal ini sama sekali tidak mengejutkan, dan saya tidak berpikir ada orang yang membayangkan rezim sanksi akan mampu menghentikan aliran komponen-komponen umum,” katanya.
Ditambahkan pula, “Namun ada banyak komponen yang lebih terspesialisasi dalam rudal dan beberapa di antaranya tidak dapat diakses dengan sekali klik di internet. Sanksi juga ingin menghentikan hal tersebut, sehingga kehadiran komponen yang lebih terspesialisasi akan lebih mengkhawatirkan.”
Katsu Furukawa, mantan anggota Panel Ahli PBB yang bertugas memantau sanksi PBB terhadap Korea Utara, mengatakan sebagian besar komponen yang ditampilkan dalam foto di laporan CAR tampaknya merupakan barang komersial yang tersedia secara luas.
Namun dalam penyelidikan PBB di masa lalu, katanya, biasanya terdapat beberapa barang tertentu seperti pemancar tekanan dan komputer kendali penerbangan yang memungkinkan penyelidik melacak rute pengadaan dan mengidentifikasi pelakunya.
Baca Juga: Semakin Banyak Warga Korea Utara yang Meragukan Kim Jong Un
Direktur 38 North Jenny Town mengatakan barang-barang khusus tersebut hanya dapat diperoleh dari sejumlah kecil vendor dan harus memiliki lebih banyak dokumen pengadaan.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington menggunakan kontrol ekspor, sanksi, dan tindakan penegakan hukum untuk mencegah Korea Utara memperoleh teknologi untuk program senjatanya dan untuk mencegah Rusia memperoleh senjata tersebut.
“Kami bekerja sama dengan sektor swasta AS, serta negara-negara sekutu dan mitra asing, dalam upaya ini,” kata seorang juru bicara.