Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (22/8/2021) menolak gagasan mengirim pengungsi dari Afghanistan ke negara-negara dekat Rusia. Kantor berita Rusia melaporkan, Putin mengatakan dia tidak ingin militan muncul di Rusia di bawah perlindungan pengungsi.
Melansir Reuters, Putin mengkritik gagasan beberapa negara Barat untuk merelokasi pengungsi dari Afghanistan ke negara-negara tetangga di Asia Tengah sementara visa mereka ke Amerika Serikat dan Eropa sedang diproses.
"Apakah itu berarti bahwa mereka dapat dikirim tanpa visa ke negara-negara itu, ke tetangga kita, sementara mereka sendiri (Barat) tidak ingin membawa mereka tanpa visa?" Kantor berita TASS mengutip pernyataan Putin kepada para pemimpin partai Rusia Bersatu yang berkuasa.
"Mengapa ada pendekatan yang memalukan untuk memecahkan masalah?" katanya.
Baca Juga: Taiwan bilang China ingin meniru Taliban, apa maksudnya?
Reuters melaporkan pada pekan lalu, Amerika Serikat mengadakan pembicaraan rahasia dengan sejumlah negara dalam upaya upaya untuk mengamankan kesepakatan sementara dalam menampung warga Afghanistan yang berisiko yang bekerja untuk pemerintah AS.
Putin mengatakan, Rusia -yang mengizinkan perjalanan bebas visa bagi penduduk negara-negara bekas Uni Soviet di Asia Tengah- menentang hal itu.
"Kami tidak ingin militan muncul di sini di bawah perlindungan pengungsi," kata Putin mengutip TASS.
Sementara beberapa negara Barat bergegas untuk mengevakuasi warga dari Afghanistan, Moskow memuji Taliban karena memulihkan ketertiban setelah pengambilalihan negara itu.
Baca Juga: Inggris akan mendorong sanksi terhadap Taliban dalam pertemuan G7
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan para pemimpin Taliban telah menepati janji mereka sejauh ini.
"Kami melihat pernyataan yang dibuat Taliban tentang penghentian aksi pertempuran, amnesti bagi semua yang terlibat dalam konfrontasi, tentang perlunya dialog nasional ... hal ini sedang dilaksanakan," katanya dikutip oleh RIA.
Selanjutnya: ISIS ancam bandara Kabul, pasukan AS siapkan rencana evakuasi alternatif
Lavrov mengatakan, Taliban telah memulai kontak dengan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.