kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Raja rekayasa genetika benih pertanian asal AS (1)


Rabu, 30 Mei 2018 / 14:01 WIB
Raja rekayasa genetika benih pertanian asal AS (1)
ILUSTRASI. FENOMENA - Harry Stane


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Seorang anak petani asal Iowa, Harry Stine, mewarisi pertanian orangtuanya dan melihat peluang bisnis dari pengembangan benih pertanian yang lebih unggul. Lewat perusahaan bernama Stine Seed, Stine mengembangkan bisnis perusahaan ini yang awalnya hanya menjalankan pembersihan kedelai hingga menjadi perusahaan rekayasa genetika benih seperti kedelai dan jagung. Lewat Stine Seed, pria yang saat ini berusia 76 tahun ini memupuk kekayaan hingga US$ 3,2 miliar.

Menjalankan perusahaan keluarga dan membesarkannya hingga kini menjadi jalan kesuksesan miliarder Harry Stine. Pria berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS) ini menjalankan bisnis di bidang pertanian, khususnya rekayasa genetika benih lewat perusahaan bernama Stine Seed.

Mengutip Forbes, kekayaan Stine tercatat sebesar US$ 3,2 miliar di tahun 2018. Ia tercatat sebagai orang terkaya ke-572 di dunia. Kekayaannya berasal dari bisnis benih Stine Seed yang kini telah menjelma menjadi perusahaan benih swasta terbesar dan perusahaan benih terbesar keempat di Negeri Paman Sam.

Stine dan perusahaan afiliasinya memiliki lebih dari 900 hak paten benih. Setidaknya 750 dari benih-benih yang telah dipatenkan tersebut terkait langsung dengan kedelai dan jagung. Stine mempekerjakan hampir 400 orang di 16 negara bagian.

Stine memusatkannya di kota kecil di daerah Adel Iowa. Lahan pertanian seluas 6.070 hektare (ha) di daerah tersebut mayoritas dimiliki oleh Stine dan keempat anaknya. Di tempat ini pula terletak Stine Biotechnology yang berfokus mengembangkan metode rekayasa gen untuk benih tanaman.

Stine Seeds menjadi perusahaan pertama dalam sejarah AS yang menerima paten pada varietas kedelai di tahun 1994. Paten diberikan pada dua kedelai: Stine 1570, paten # 5304728 dan Stine 2550, paten # 5304729. Paten-paten ini melindungi benih, tanaman, serbuk sari dan ovula. Paten ini adalah bagian utama dari penekanan Stine pada pengembangan genetika kedelai dengan produktivitas tertinggi di dunia.

Titik balik kesuksesan perusahaan ini ketika pada 1997, Stine Seed melakukan kerjasama dengan perusahaan multinasional Monsanto Agricultural Products dan Asgrow Seed Company. Kesepakatan ini dirancang untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan genetika kedelai dan teknologi pengembangan produk. Sebagai hasil dari perjanjian, petani akan memiliki akses ke produk benih yang tersedia dalam pilihan merek yang lebih banyak. Karena teknologi ini tidak hanya akan berakhir pada produk bermerek Stine tetapi juga di persediaan benih yang dikembangkan oleh Stine, yang dilisensikan ke perusahaan lain.

Kesepakatan pemberian lisensi ini menjadi sangat menguntungkan bagi bisnis Stine dan menjadi tulang punggung kerajaan bisnisnya. Sebab dia banyak bekerjasama dengan perusahaan multinasional besar di seluruh dunia,

Selain kerjasama dengan Monsanto, Stine Seeds juga melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan pertanian ternama seperti DuPont dan Syngenta. Ini membuat dua pertiga dari benih kedelai di Amerika berasal dari Stine Seeds.

Bisnis Stine Seed kian berkembang setelah kerjasama dengan beberapa perusahaan tersebut. Stine menjadi leluasa meningkatkan jangkauan bisnisnya ke luar AS. Negara-negara seperti China, Amerika Selatan dan Eropa merupakan sasaran pertama Stine. Selain di Iowa, Stine juga mempunyai beberapa tempat untuk melakukan riset yaitu di pantai barat Amerika dan di Guyana.

Selain penelitian kedelai, Stine juga berupaya meningkatkan produktivitas jagung dengan melakukan modifikasi genetik dan cara tanam. Bahkan saat ini beberapa petani jagung di AS menggunakan rekomendasinya untuk budidaya jagung.

Majalah Forbes mencatat pada 2014, nilai perusahaan ini mencapai US$ 3 miliar dengan penjualan lebih dari US$ 1 miliar. Kesuksesan membesarkan Stine Seed membuat Stine dinobatkan sebagai CEO Top di STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) oleh STEMConnector.

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×