Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) telah sepakat untuk menjual sebagian besar aset Signature Bank ke institusi lain. Atas kesepakatan tersebut, regulator menyatakan semua simpanan dan beberapa portofolio pinjaman dari Signature Bank akan diambil alih oleh Flagstar Bank yang merupakan anak perusahaan dari New York Community Bancorp.
Ia juga bilang bahwa Signature Bank memegang simpanan sebesar US$ 88,6 miliar per 31 Desember 2022. Selain itu, Signature Bank juga punya 40 cabang yang akan beroperasi di bawah Flagstar mulai Senin.
Meski demikian, sekitar US$ 60 miliar pinjaman dan US$ 4 miliar deposito yang berkaitan dengan bisnis perbankan digital Signature Bank akan tetap berada di bawah kendali regulator.
Runtuhnya SVB, Signature Bank, dan sesama pemberi pinjaman regional Silvergate telah memicu kekhawatiran penularan di seluruh industri karena kepanikan nasabah yang membuat mereka menarik simpanannya besar-besaran.
Baca Juga: Hindari Krisis Membesar, UBS Sepakat Akuisisi Credit Suisse Senilai US$ 3,3 Miliar
Sebelumnya, The Fed, Departemen Keuangan, dan FDIC melakukan intervensi untuk mencegah gelombang bank run di SVB agar tidak berimbas ke bank kecil dan menengah lainnya.
Untuk meyakinkan pasar, mereka menjamin bahwa pelanggan dapat menarik semua simpanan dari SVB dan Signature Bank. Selain itu, penjualan aset oleh regulator juga akan diterapkan kepada SVB.
Namun, sejauh ini FDIC belum menemukan pembeli untuk SVB sehingga sekarang sedang melakukan pertimbangan untuk membubarkan bank tersebut.
“FDIC sekarang berusaha menjual bank yang gagal itu setidaknya dalam dua bagian,” kata seorang sumber dilansir dari AFP News, Senin (20/3).
Berita Terkait
FDIC: Anak Usaha Bancorp Beli Aset Signature Bank
