Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Abel Avellan, pendiri sekaligus CEO AST SpaceMobile, tiba-tiba bertambah kaya hampir US$ 500 juta atau sekitar Rp 8,25 triliun (kurs Rp 16.500) dalam satu hari setelah saham perusahaannya melesat 9% pada Rabu (9/10/2025).
Lonjakan ini terjadi usai AST mengumumkan kesepakatan besar dengan Verizon untuk menyediakan layanan seluler langsung dari satelit mulai 2026.
Avellan, pengusaha asal Venezuela yang mendirikan AST pada 2016, kini memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 6,2 miliar.
Angka ini melonjak lebih dari dua kali lipat hanya dalam sebulan terakhir, seiring saham AST yang naik 101% sejak September. Forbes mencatat, enam bulan lalu kekayaan Avellan bahkan baru US$ 1,6 miliar.
Baca Juga: Berseteru dengan Trump, Kekayaan Elon Musk Menguap Rp 434 Triliun dalam Sehari
AST SpaceMobile dikenal agresif dalam membangun jaringan telekomunikasi berbasis satelit yang bisa diakses langsung lewat ponsel pintar tanpa perangkat tambahan.
Perusahaan asal Texas itu telah menggandeng lebih dari 30 operator besar dunia, termasuk Verizon, AT&T, hingga Vi dari India, serta mendapat kontrak pemerintah dengan U.S. Space Force.
Analis memperkirakan Rakuten Jepang bisa menjadi mitra berikutnya setelah memberi sinyal dalam presentasi investor tahun lalu.
Meski terus menghabiskan dana besar untuk infrastruktur, AST menjaga napas bisnis lewat utang. Pada Juli lalu, perusahaan ini meraupUS$ 575 juta dari penerbitan obligasi konversi sehingga kasnya kini lebih dari US$ 1,5 miliar.
Dana itu akan dipakai untuk mempercepat pembangunan jaringan seluler berbasis satelit pertama di dunia. Sejak pendanaan tersebut, saham AST sudah naik 53%.
Baca Juga: Kekayaan Elon Musk Menguap Rp 434 Triliun Akibat Perseteruan dengan Trump
Keberhasilan AST menyalakan optimisme investor terhadap pasar baru telekomunikasi satelit untuk ponsel.
Pasar ini juga digarap Elon Musk lewat Starlink yang sudah bekerja sama dengan T-Mobile di Amerika Serikat. Namun, AST dinilai lebih agresif dalam menjalin kemitraan dengan operator seluler global.
Dari sisi teknologi, AST mengandalkan satelit dengan antena raksasa yang dapat mengembang di luar angkasa hingga 50 kali lebih besar dibanding Starlink.
Teknologi ini memungkinkan jaringan dibangun lebih efisien dan mampu menyediakan layanan broadband penuh, bukan sekadar SMS.
Saat ini AST sudah mengoperasikan lima satelit, dengan dua lagi akan mengorbit dalam dua bulan mendatang. Perusahaan menargetkan 45 hingga 60 satelit aktif pada akhir 2026 untuk menghadirkan konektivitas global.
Kisah Avellan juga tak kalah menarik. Lulusan teknik Universitas Simón Bolívar ini memulai karier di Ericsson sebelum mendirikan Emerging Markets Communications pada 2000 dengan modal US$ 50.000.
Baca Juga: Bagaimana Elon Musk Habiskan Setengah Triliun Dolar AS Miliknya?
Perusahaan itu ia jual seharga US$ 550 juta, lalu setahun kemudian melahirkan AST. Setelah meluncurkan satelit demo pertama pada 2019 dan masuk bursa lewat merger SPAC pada 2020, kini AST bernilai pasar US$ 29 miliar dengan harga saham terakhir US$ 81,20.
Avellan mungkin bukan Elon Musk, tapi dengan kekayaan yang melonjak drastis dan proyek ambisius menghubungkan dunia lewat ponsel biasa, ia semakin kokoh sebagai rival baru di bisnis internet satelit.