kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Rusia dan Ukraina Tingkatkan Serangan Menjelang Perundingan Damai


Senin, 02 Juni 2025 / 00:25 WIB
Rusia dan Ukraina Tingkatkan Serangan Menjelang Perundingan Damai
ILUSTRASI. Prajurit dari Brigade Mekanisasi ke-24 yang dinamai menurut Raja Danylo dari Angkatan Bersenjata Ukraina berdiri di dekat drone tempur berat Kazhan sebelum menerbangkannya di atas posisi pasukan Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dekat kota garis depan Chasiv Yar di wilayah Donetsk, Ukraina 15 Mei 2025.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Utusan Trump, Keith Kellogg, menyatakan bahwa dalam perundingan di Turki, masing-masing pihak akan menyampaikan dokumen yang memuat usulan syarat-syarat perdamaian. Meski begitu, perbedaan pandangan antara Moskow dan Kyiv masih sangat lebar setelah lebih dari tiga tahun perang.

Perang dimulai pada Februari 2022 ketika Putin mengerahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina, menyusul delapan tahun konflik antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Menurut data AS, sejak saat itu lebih dari 1,2 juta orang tewas atau terluka.

Baca Juga: Pejabat AS Dorong Kesepakatan Damai Rusia- Ukraina Pasca Pertemuan di Vatikan

Trump sendiri pernah menyebut Putin "gila" dan mengkritik Zelenskiy secara terbuka, namun tetap menyatakan bahwa perdamaian dapat dicapai. Ia juga mengatakan akan memberlakukan sanksi keras jika Rusia tidak menunjukkan itikad baik.

Pada Juni tahun lalu, Putin menyampaikan syarat awal untuk mengakhiri perang, yakni Ukraina harus menghentikan ambisinya bergabung dengan NATO dan menarik seluruh pasukan dari empat wilayah Ukraina yang diklaim dan sebagian besar dikuasai Rusia.

Menurut salinan dokumen yang dilihat Reuters, delegasi Ukraina akan menyerahkan peta jalan menuju perdamaian yang mencakup beberapa poin utama: tidak ada pembatasan terhadap kekuatan militer Ukraina setelah kesepakatan tercapai, tidak ada pengakuan internasional atas kedaulatan Rusia atas wilayah Ukraina yang direbut, serta permintaan ganti rugi kepada Rusia.

Baca Juga: Selain Kesepakatan Mineral, Ini yang Diinginkan Donald Trump dari Ukraina

Dokumen itu juga menyebut bahwa garis depan saat ini akan menjadi titik awal untuk negosiasi wilayah lebih lanjut. Saat ini, Rusia menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina, atau sekitar 113.100 km persegi, luas yang setara dengan negara bagian Ohio di Amerika Serikat.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×