kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Saham Amazon Rekor, Kekayaan Jeff Bezos Bertambah Rp 396 Triliun dalam Sehari


Sabtu, 01 November 2025 / 07:51 WIB
Diperbarui Sabtu, 01 November 2025 / 10:47 WIB
Saham Amazon Rekor, Kekayaan Jeff Bezos Bertambah Rp 396 Triliun dalam Sehari
ILUSTRASI. Jeff Bezos memberi isyarat saat meninggalkan hotel Aman Venice, menjelang pernikahan mereka yang direncanakan, di Venesia, Italia, 25 Juni 2025. REUTERS/Guglielmo Mangiapane. Bezos, kembali mencatat lonjakan kekayaan fantastis setelah saham perusahaannya melonjak tajam pada Jumat (31/10/2025).


Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Pendiri Amazon, Jeff Bezos, kembali mencatat lonjakan kekayaan fantastis setelah saham perusahaannya melonjak tajam pada Jumat (31/10/2025).

Nilai kekayaannya bertambah sekitar US$ 24 miliar atau setara Rp 396 triliun (kurs Rp 16.500), menyusul reli saham Amazon yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Saham Amazon melesat 11,5% ke level US$ 248,60 per lembar tak lama setelah perdagangan dibuka di Wall Street.

Lonjakan ini terjadi sehari setelah saham Amazon sempat turun 3,2% menjelang rilis laporan keuangan. Kenaikan tersebut menjadi salah satu yang terbesar dalam satu hari sejak April lalu, ketika saham Amazon juga sempat melonjak hampir 12%.

Baca Juga: Saham Amazon Cetak Rekor Tertinggi, Didukung Lonjakan Bisnis Cloud AWS

Laporan keuangan kuartalan yang dirilis pada Kamis (31/10) menunjukkan performa jauh di atas ekspektasi analis. 

Amazon mencatat pendapatan US$ 180,2 miliar dan laba per saham US$ 1,95, mengalahkan perkiraan ekonom yang memproyeksikan US$ 177,9 miliar dan US$ 1,57 per saham, menurut data FactSet.

CEO Amazon, Andy Jassy, mengatakan lonjakan laba terutama ditopang oleh pertumbuhan Amazon Web Services (AWS), unit layanan cloud perusahaan, yang mencatat kenaikan penjualan tahunan sebesar 20% menjadi US$33 miliar. 

Ia menambahkan bahwa permintaan terhadap layanan kecerdasan buatan (AI) Amazon juga sangat kuat. Pekan ini, Amazon meluncurkan pusat data AI senilai US$ 11 miliar untuk mendukung model AI milik Anthropic, salah satu startup AI yang tengah naik daun.

Dengan reli saham tersebut, Jeff Bezos kini menjadi orang terkaya ketiga di dunia dengan total kekayaan sekitar US$ 259,4 miliar atau sekitar Rp 4.280 triliun, berdasarkan estimasi terbaru Forbes.

Baca Juga: Washington Post Dikritik karena Tak Ungkap Kepentingan Keuangan Bezos dalam Editorial

Bezos yang masih memegang sekitar 8% saham Amazon menikmati kenaikan kekayaan 10,2% hanya dalam satu hari perdagangan, setelah sehari sebelumnya sempat merugi US$ 6,6 miliar akibat penurunan harga saham.

Sejak mencapai titik terendah US$ 161,38 per saham pada April lalu, harga saham Amazon telah melonjak 53%, sekaligus memperbarui rekor yang sebelumnya dicapai pada Februari 2025.

Sepanjang tahun ini, saham Amazon tercatat naik lebih dari 12% meski sempat mengalami fluktuasi.

Kinerja cemerlang Amazon terjadi di tengah perubahan besar strategi perusahaan yang kini berfokus pada pengembangan produk berbasis AI dan infrastruktur cloud.

Langkah ini mengikuti jejak raksasa teknologi lain seperti Nvidia, Google, dan Microsoft yang sama-sama memperkuat bisnis kecerdasan buatan.

Awal pekan ini, Amazon juga mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 14.000 karyawan korporat sebagai bagian dari upaya merampingkan birokrasi. Jassy menegaskan langkah tersebut bukan didorong alasan finansial maupun karena otomatisasi AI, “setidaknya untuk saat ini.”

Baca Juga: Nasihat Jeff Bezos Kepada Generasi Z Sebelum Dirikan Usaha

Meski sempat menghadapi tantangan akibat kebijakan tarif era Presiden Donald Trump yang dikhawatirkan menekan bisnis e-commerce, para ekonom kini menilai Amazon berhasil keluar dari masa sulit dan menunjukkan fundamental yang kuat.

Analis dari Pivotal Research menyebut Amazon memiliki parit pertahanan yang dalam di sekitar bisnis intinya berkat skala yang tak tertandingi.

Mereka juga menilai perusahaan masih memiliki banyak peluang pertumbuhan organik, terutama dari layanan cloud yang berprofit tinggi dan menjadi tulang punggung kinerja keuangan Amazon.

Selanjutnya: Ancaman Siber Meningkat, BI Perkuat Perlindungan Keuangan Digital

Menarik Dibaca: Rahasia Sehat Tanpa Obat, Ini 5 Minuman Alami yang Ampuh Turunkan Tekanan Darah




TERBARU

[X]
×