Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Konflik antara India dan China menyebabkan banyak perusahaan Tiongkok kehilangan tempat di negeri sungai Gangga. Inilah yang akan coba Samsung manfaatkan untuk memasarkan produknya di India.
Saat ini, Samsung jadi satu-satunya perusahaan teknologi besar non-China yang mampu bersaing di India. Sentimen anti-China yang mulai berkembang beberapa waktu terakhir ternyata memberikan keuntungan bagi perusahaan asal Korea Selatan itu.
Berdasarkan laporan Reuters, Samsung berhasil melonjak ke posisi kedua pasar smartphone di India dengan pangsa 26% pada kuartal kedua tahun ini. Hanya, Samsung masih belum bisa mengalahkan Xiaomi yang masih kokoh di puncak, dengan pangsa 29%.
Baca Juga: Maksimalkan penjualan domestik, Huawei akhirnya kalahkan Samsung
Selama beberapa tahun belakangan, Samsung cukup sulit menembus pasar smartphone di India yang didominasi oleh merek China, seperti Xiaomi, Oppo, Vivo, dan Huawei.
Walaupun begitu, data dari Counterpoint menunjukkan, India menyumbang US$ 7,5 miliar pendapatan dari sektor smartphone tiap tahun untuk Samsung. Sumbangan tersebut juga menjadikan India sebagai pasar terbesar Samsung di luar Amerika Serikat.
Samsung juga sudah membangun fasilitas produksi di India sejak beberapa tahun lalu. Keberadaan pabrik tersebut yang juga membuat Samsung masih bisa bertahan di tengah segala pembatasan ekspor akibat pandemi virus corona baru.
Baca Juga: Apple dan Samsung mendominasi, ini daftar smartphone terlaris 2019
Pabrikan China, seperti Xiaomi dan Oppo, mengalami masalah produksi dan menyebabkan peluncuran beberapa produk mereka tertunda akibat pandemi Covid-19. Rantai ekspor mereka juga sepenuhnya terganggu.
Samsung meluncurkan 7 produk smartphone
Saat ini, Samsung benar-benar memanfaatkan keterpurukan perusahaan China di India. Sejak Juni lalu, Samsung sudah meluncurkan tujuh seri smartphone baru di India.
Tiga seri di antaranya berbanderol harga kurang dari 10.000 rupee atau sekitar Rp 1 jutaan. Ini merupakan rentang harga favorit masyarakat India.
Pada kuartal ketiga tahun ini, Samsung memasang target yang lebih tinggi, setelah melihat respons pasar yang luar biasa positif di India.
Baca Juga: Google akan biarkan karyawannya kerja dari rumah sampai 2021
Sejauh ini, masyarakat India memang lebih menyukai produk China yang memiliki harga jauh lebih murah. Meskipun Samsung memiliki reputasi yang jauh lebih baik, harga produknya dianggap kurang cocok dengan kantong kebanyakan masyarakat India.
Konflik antara India dan China ini akan menjadi momentum bagi Samsung untuk memperkuat bisnisnya di India.
Pemerintah India sendiri sudah melarang 59 aplikasi China sejak bentrok antara tentara perbatasan kedua negara pada awal Juni lalu. Konflik ini langsung mengubah dinamika pasar di India.