Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Itu adalah pesan kekuatan dan itu berbicara kepada orang-orang di seluruh dunia yang berada di jalan-jalan melakukan aksi unjuk rasa ... karena mereka menginginkan supremasi hukum," kata Kaine seperti yang dikutip Reuters.
Sementara, dengan menyebut dirinya "penggemar berat" kebijakan luar negeri Trump, Lee mengatakan resolusi tersebut mendukung tujuan Trump untuk membatasi aksi militer. "Ini seharusnya tidak kontroversial," kata Lee.
Baca Juga: Amerika Serikat sebut proyek satelit Iran bisa dipakai untuk proyek rudal nuklir
Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat meloloskan resolusi yang sama bulan lalu, ketika Demokrat dan beberapa anggota Republik marah atas kegagalan Trump untuk menginformasikan kepada mereka secara menyeluruh tentang strateginya terhadap Iran.
Mengingatkan saja, Trump pada bulan lalu memerintahkan serangan pesawat tak berawak yang menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani di bandara di Baghdad, tetapi tidak memberitahu Kongres sampai sesudahnya.
Kekhawatiran bahwa negara itu berada di ambang perang dengan Iran menambah bahan bakar baru untuk upaya berkelanjutan oleh anggota kedua belah pihak untuk mengambil kembali kekuatan untuk menyatakan perang dari Gedung Putih.
Baca Juga: Presiden Iran: AS adalah teroris dan melakukan tindakan teroris
Konstitusi AS memberi Kongres, bukan presiden, kekuatan untuk menyatakan perang.
Meskipun mendapat dukungan bipartisan, resolusi tersebut kemungkinan tidak akan mendapatkan dukungan yang cukup dari anggota partai Trump dan bisa diatasi lewat veto jika hal itu mencapai meja Trump.