kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serang China, Taiwan: E-commerce terkait Alibaba memiliki risiko keamanan


Selasa, 25 Agustus 2020 / 08:20 WIB
Serang China, Taiwan: E-commerce terkait Alibaba memiliki risiko keamanan
ILUSTRASI. Kantor Alibaba.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Hubungan antara Taiwan dengan China sepertinya masih terus memanas. Kali ini, Taiwan membidik perusahaan e-commerce yang terkait dengan Alibaba. Taiwan menyatakan, platform e-commerce yang terkait dengan Grup Alibaba China memiliki risiko keamanan potensial. 

Melansir Reuters, terkait hal tersebut, Taiwan memberi waktu enam bulan kepada situs e-niaga Taobao Taiwan untuk mendaftar ulang sebagai perusahaan saingan dari China, bukan sebagai orang asing, atau melepaskan kepemilikan sahamnya. Ini merupakan upaya terbaru Taiwan dalam melawan perusahaan China.

Taiwan memang telah meningkatkan pengawasan terhadap investasi China dan operasi perusahaan teknologi China di pulau itu. Pada pekan lalu, Taiwan mengatakan pihaknya berencana untuk menghentikan penjualan lokal layanan streaming televisi internet China, meskipun tidak berencana untuk memblokirnya.

Baca Juga: Terus unjuk gigi, China gelar 4 latihan militer di 3 wilayah laut utama

Taiwan memperlakukan investasi dari negara asing secara berbeda dengan China, dengan aturan yang jauh lebih ketat untuk perusahaan China.

Reuters memberitakan, komisi investasi Kementerian Ekonomi Taiwan mengatakan pada hari Senin bahwa Taobao Taiwan dioperasikan oleh perusahaan yang terdaftar di Inggris bernama Claddagh Venture Investment, yang disebut-sebut dikendalikan oleh Alibaba Group Holding Ltd dari China.

Alibaba memiliki platform Taobao utama yang sangat populer di Tiongkok.

Baca Juga: China agendakan latihan militer terpadu di sekitar wilayah Taiwan

Komisi tersebut juga prihatin tentang keamanan informasi karena data pengguna dikirim kembali ke China. Komisi tersebut juga mengatakan, Taobao Taiwan telah dikenakan sanksi berupa denda senilai T$ 410.000 (US$ 13.961) dan memiliki enam bulan untuk menarik investasinya atau mendaftar ulang.

"Kami tidak menganggap perusahaan itu sebagai investasi asing," kata juru bicara komisi Su Chi-Yun kepada Reuters. "Mereka harus memutuskan apakah akan membatalkan investasi atau memperbaiki investasi mereka."

Dia menambahkan, "Perusahaan seharusnya terdaftar sebagai investasi China tetapi masuk sebagai asing karena itu lebih nyaman," tambahnya kepada Reuters.

Kantor Claddagh Taiwan menyatakan penyesalan atas langkah tersebut dan mengatakan tidak menerima pemberitahuan resmi dari pemerintah. Akan tetapi, mereka mengatakan menghormati keputusan tersebut dan akan "melakukan perbaikan secepat mungkin". Sayang, tidak ada rincian lebih jauh mengenai hal ini.

Informasi saja, Taobao Taiwan yang diluncurkan tahun lalu, adalah perusahaan yang sama sekali berbeda dari Taobao China dan tidak berada di bawah grup Alibaba.

Baca Juga: Taiwan: Pemerintah yang paling bodoh dapat terjebak dalam api perang

Alibaba mengatakan "tidak dalam posisi untuk berkomentar".

Claddagh terdaftar di kota Altrincham di Inggris.

Su mengatakan bahkan jika Taobao memilih untuk mendaftar sebagai investasi China di Taiwan, itu masih bisa melanggar aturan yang melarang perusahaan China dari sektor penting untuk model bisnisnya, seperti pemrosesan pembayaran pihak ketiga atau iklan.

Sementara itu, melansir AP, Taiwan dan China berpisah pada tahun 1949 selama perang saudara. Mereka tidak memiliki hubungan resmi tetapi hubungan perdagangan dan investasi yang berkembang pesat. Taiwan mengawasi dengan cermat hubungan tersebut untuk menghindari aksi dominasi oleh tetangga raksasanya, yang mengancam akan menyerang pulau itu.




TERBARU

[X]
×