kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Serangan Udara Israel Pertama Kalinya Hantam Kota Tripoli di Utara Lebanon


Sabtu, 05 Oktober 2024 / 15:14 WIB
Serangan Udara Israel Pertama Kalinya Hantam Kota Tripoli di Utara Lebanon
ILUSTRASI. Asap mengepul menyusul serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Sin El Fil, Lebanon, 28 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BERUT/JERUSLEM. Serangan udara Israel untuk pertama kalinya menghantam kota Tripoli di utara Lebanon pada Sabtu pagi, menurut sumber keamanan Lebanon. Serangan ini terjadi setelah serangan bom lainnya menghantam pinggiran kota Beirut dan pasukan Israel mencoba melakukan serangan darat baru ke selatan Lebanon.

Sumber tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa seorang pejabat Hamas, bersama istri dan dua anaknya, tewas dalam serangan di kamp pengungsi Palestina di Tripoli. Media yang berafiliasi dengan Hamas menyebut bahwa serangan tersebut menewaskan seorang pemimpin sayap bersenjata kelompok tersebut.

Militer Israel belum memberikan komentar terkait serangan di Tripoli, kota pelabuhan mayoritas Sunni. Israel telah meningkatkan serangannya terhadap Lebanon dalam beberapa pekan terakhir setelah hampir setahun terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran. 

Baca Juga: Israel Serang Markas Intelijen Hezbollah di Lebanon, Iran Tegaskan Tak Akan Mundur

Pertempuran sebelumnya terbatas di area perbatasan Israel-Lebanon, bertepatan dengan perang Israel melawan Hamas di Gaza yang telah berlangsung lebih dari setahun.

Israel secara rutin melakukan serangan udara malam di pinggiran selatan Beirut, yang dulunya merupakan daerah padat penduduk dan dikenal sebagai benteng Hizbullah. 

Semalam, juru bicara militer Israel mengeluarkan tiga peringatan bagi warga setempat untuk mengungsi, dan saksi mata Reuters melaporkan terdengar setidaknya satu ledakan.

Pada Jumat, Israel menyatakan telah menyerang markas intelijen Hizbullah di pinggiran selatan dan sedang menilai kerusakan setelah serangkaian serangan terhadap tokoh-tokoh senior Hizbullah. 

Israel juga mengklaim telah menewaskan sebagian besar pimpinan militer senior Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal Sayyed Hassan Nasrallah dalam serangan udara pada 27 September.

Baca Juga: Harga Emas Bergerak Tipis, Laporan Pekerjaan AS Menjadi Sorotan

Pemerintah Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 2.000 orang telah tewas di negara tersebut dalam setahun terakhir, dengan mayoritas korban terjadi dalam dua minggu terakhir. Serangan terhadap tim medis dan fasilitas kesehatan, termasuk Palang Merah Lebanon, rumah sakit umum Lebanon, serta pekerja penyelamat yang terkait dengan Hizbullah, juga meningkat.

Pemerintah Lebanon menyebut lebih dari 1,2 juta warga Lebanon telah mengungsi, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa sebagian besar tempat penampungan pengungsi di negara tersebut sudah penuh. Banyak yang mengungsi ke Tripoli atau ke Suriah, namun serangan Israel pada Jumat menutup jalur perbatasan utama antara Lebanon dan Suriah.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyebut jumlah korban sipil di Lebanon sebagai hal yang "sepenuhnya tidak dapat diterima."

Israel saat ini tengah mempertimbangkan opsi untuk menanggapi serangan rudal balistik Iran pada Selasa lalu. Harga minyak dunia naik karena adanya kemungkinan serangan terhadap fasilitas minyak Iran, seiring dengan upaya Israel untuk menghalau militan Hizbullah di Lebanon dan menghancurkan sekutu mereka, Hamas, yang juga didukung oleh Teheran, di Gaza.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat meminta Israel untuk mempertimbangkan alternatif lain selain menyerang ladang minyak Iran, sambil menambahkan bahwa Israel belum mencapai keputusan akhir mengenai respons terhadap Iran. 

Baca Juga: Ketegangan di Timur Tengah dan Sikap Hawkish The Fed Dorong Penguatan Emas

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dalam penampilan publik yang jarang terjadi saat memimpin salat Jumat di Teheran, menegaskan bahwa Iran dan sekutunya di kawasan tidak akan mundur.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi tiba di Suriah pada Sabtu untuk melakukan pembicaraan setelah kunjungannya ke Lebanon, di mana ia kembali menegaskan dukungan Iran untuk Lebanon dan Hizbullah. Di benteng Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, banyak bangunan yang hancur menjadi puing-puing. 

"Kami masih hidup, tetapi tidak tahu sampai kapan," kata Nouhad Chaib, seorang pria berusia 40 tahun yang sebelumnya mengungsi dari selatan.

Pada Jumat, Hizbullah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel, menurut laporan militer Israel, sementara sirene serangan udara terus berbunyi di Israel utara pada Sabtu.

Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dipicu oleh serangan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan membawa sekitar 250 orang sebagai sandera, menurut data Israel. 

Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi.

Pemerintah Lebanon menuduh Israel menargetkan warga sipil, mengacu pada puluhan wanita dan anak-anak yang tewas. Namun, pemerintah tidak memisahkan jumlah korban antara warga sipil dan pejuang Hizbullah. 

Baca Juga: Harga Minyak Naik 9% Sepekan Karena Ancaman Perang yang Lebih Luas di Timur Tengah

Israel mengklaim hanya menargetkan kemampuan militer dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko bagi warga sipil. Israel juga menuduh Hizbullah dan Hamas bersembunyi di antara warga sipil, tuduhan yang dibantah oleh kedua kelompok tersebut.

Israel, yang memulai operasi darat di Lebanon selatan minggu ini, mengatakan bahwa operasi tersebut difokuskan pada desa-desa dekat perbatasan. Israel menegaskan bahwa Beirut "tidak menjadi target", meskipun belum menentukan berapa lama operasi darat ini akan berlangsung. 

Operasi ini bertujuan untuk memungkinkan puluhan ribu warga Israel kembali ke rumah mereka setelah serangan Hizbullah, yang dimulai pada 8 Oktober 2023, memaksa mereka mengungsi dari wilayah utara Israel.

Serangan rudal Iran sebagian merupakan balasan atas pembunuhan Nasrallah oleh Israel, seorang tokoh dominan yang mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer yang berpengaruh di seluruh Timur Tengah. 

Baca Juga: Pro-Kontra Serangan Iran ke Israel dalam Komunitas Internasional

Axios melaporkan bahwa tiga pejabat Israel menyatakan Hashem Safieddine, yang dikabarkan sebagai penerus Nasrallah, menjadi target dalam serangan di sebuah bunker bawah tanah di Beirut pada Kamis malam, namun nasibnya belum diketahui.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, memposting foto Safieddine dan Nasrallah di media sosial X pada Sabtu, menyerukan kepada Khamenei untuk "mengambil proxy-mu dan keluar dari Lebanon."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×