kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Setelah Ketegangan Panjang, Boeing Akhirnya Kembali ke Langit China


Senin, 09 Juni 2025 / 15:20 WIB
Setelah Ketegangan Panjang, Boeing Akhirnya Kembali ke Langit China
ILUSTRASI. Pesawat Boeing 737 MAX terbaru kembali mendarat di China pada hari Senin, menandai dimulainya kembali pengiriman pesawat dari pabrikan asal AS ini. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pesawat Boeing 737 MAX terbaru kembali mendarat di China pada hari Senin, menandai dimulainya kembali pengiriman pesawat dari pabrikan asal Amerika Serikat ini ke pelanggan di China.

Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat yang dicat dengan logo maskapai Xiamen Airlines tersebut mendarat di pusat penyelesaian Boeing di Zhoushan, dekat pusat komersial Shanghai, setelah melakukan penerbangan dari Seattle dengan singgah di Hawaii dan Guam untuk mengisi bahan bakar.

Penghentian dan Kembali Berlanjutnya Pengiriman Pesawat Boeing ke China

Boeing sempat menghentikan pengiriman pesawat baru ke China pada April lalu karena ketegangan perang tarif antara dua ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China, yang sedang meningkat. Namun, setelah pengurangan sementara tarif selama 90 hari, Boeing mengumumkan bahwa pengiriman akan kembali dilanjutkan pada bulan Juni.

Baca Juga: China dan Uni Eropa Capai Kemajuan dalam Perdagangan, Ekspor Rare Earth Jadi Fokus

Data dari aplikasi pelacakan Flightradar24 menunjukkan bahwa Boeing awalnya membawa pesawat tersebut ke Zhoushan pada bulan Maret, sebelum pesawat itu kembali ke Amerika Serikat pada pertengahan April, ketika maskapai-maskapai China menghentikan penerimaan pesawat baru dari Boeing.

Dampak Tarif Perang pada Industri Penerbangan

China merupakan pasar penting yang menyumbang sekitar 10% dari backlog komersial Boeing. Penghentian pengiriman pesawat ke China sempat berdampak signifikan terhadap persediaan Boeing, yang berupaya menjual kembali puluhan pesawat yang sempat tertahan di Zhoushan.

Meski begitu, pesawat-pesawat tersebut belum dialihkan ke pasar lain, menunjukkan tantangan dalam mengelola inventaris akibat perang tarif.

Pihak Boeing, Xiamen Airlines, dan otoritas penerbangan sipil China (CAAC) belum memberikan komentar resmi terkait kembalinya pengiriman pesawat ini.

Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Melesat! Usai Menang Lawan China

Pertemuan Perdagangan AS-China dan Harapan Pemulihan

Perwakilan dari China dan Amerika Serikat dijadwalkan bertemu di London pada Senin ini untuk membahas kesepakatan perdagangan. Pertemuan ini diharapkan dapat semakin mendinginkan ketegangan tarif dan mendukung kelancaran hubungan dagang kedua negara, termasuk dalam sektor penerbangan.

Pada bulan April, Boeing mengumumkan bahwa mereka berencana mengirimkan sekitar 50 pesawat kepada maskapai-maskapai China selama sisa tahun ini, dengan 41 pesawat yang sedang dalam proses produksi atau hampir selesai. Kembalinya pengiriman ini menjadi sinyal positif bahwa Boeing dan maskapai-maskapai China mulai pulih dari dampak perang tarif.

Selanjutnya: Pemberian Izin Tambang Nikel di Raja Ampat Disebut Terbit pada 2017

Menarik Dibaca: Harga Emas Dunia Menguji Naik Setelah Tergelincir Dua Hari




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×