Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan bertemu dengan Direktur Anggaran Gedung Putih, Russell Vought, pada Kamis (2/10), untuk membahas lembaga-lembaga federal yang dianggap sebagai “Democrat Agencies” dan berpotensi dipangkas.
Dalam unggahan di media sosialnya, Trump menyebut shutdown ini sebagai peluang strategis: “Saya tidak percaya kaum Kiri Radikal Demokrat memberikan saya kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis Trump.
Langkah ini menunjukkan bahwa Trump berniat memanfaatkan hari kedua shutdown pemerintahan federal untuk memberikan tekanan politik kepada lawan-lawannya dari Partai Demokrat.
Dana Transportasi dan Energi Hijau Sudah Dibekukan
Sejauh ini, Trump telah membekukan pendanaan transportasi federal dan program energi hijau yang banyak mengalir ke negara bagian basis Demokrat. Ia juga mengancam akan memecat lebih banyak pegawai federal selama shutdown berlangsung.
Baca Juga: Shutdown Pemerintah AS: Sejarah, Penyebab, hingga Rekor Terlama
Trump sebelumnya telah berkomitmen untuk memangkas 300.000 pegawai federal pada akhir 2025, sejalan dengan agenda konservatif yang diusung pemerintahan keduanya.
Terkait Project 2025
Dalam pernyataannya, Trump menyinggung keterlibatan Russell Vought dalam Project 2025, sebuah rencana dari Heritage Foundation yang bertujuan memangkas secara drastis ukuran pemerintah federal.
Beberapa poin penting dari Project 2025 yang sudah mulai dijalankan pemerintahan Trump antara lain:
-
Rencana pembubaran Departemen Pendidikan,
-
Pembatasan kewenangan pemerintah dalam pengendalian polusi,
-
Penataan ulang birokrasi federal untuk memperkuat kekuasaan eksekutif.
Baca Juga: Reli Emas Tertahan Kamis (2/10) Pagi, Investor Ambil Untung di Tengah Shutdown AS
Dampak Shutdown ke Masyarakat
Shutdown kali ini merupakan yang ke-15 sejak 1981 dan sudah menimbulkan dampak luas:
-
750.000 pegawai federal diminta tidak bekerja,
-
Ribuan personel militer dan petugas Border Patrol tetap bekerja tanpa gaji,
-
Penelitian ilmiah serta publikasi laporan ekonomi resmi pemerintah dihentikan sementara,
-
Potensi gangguan pada transportasi udara,
-
Ancaman terganggunya bantuan pangan bagi 7 juta warga Amerika.
Meski demikian, program manfaat besar seperti Jaminan Sosial (Social Security) masih tetap menyalurkan pembayaran kepada penerima.
Baca Juga: Shutdown Pemerintah AS Timbulkan Ketidakpastian, Dampak ke Ekonomi Tak Signifikan
Akar Permasalahan: Kebuntuan Politik di Kongres
Shutdown dipicu sejak Selasa tengah malam (1/10) setelah Demokrat dan Republik gagal mencapai kesepakatan soal rancangan undang-undang anggaran untuk tahun fiskal baru.
-
Demokrat menuntut agar paket pendanaan juga mencakup perpanjangan subsidi kesehatan yang akan berakhir akhir tahun.
-
Republik menolak dengan alasan kedua isu tersebut harus dibahas secara terpisah.
Kebuntuan ini membuat pemerintah terhenti operasionalnya hingga paling cepat Jumat (3/10), saat Senat kembali bersidang untuk mencari solusi.