kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.081   40,75   0,58%
  • KOMPAS100 1.028   7,53   0,74%
  • LQ45 801   5,02   0,63%
  • ISSI 223   1,43   0,65%
  • IDX30 418   3,24   0,78%
  • IDXHIDIV20 498   7,31   1,49%
  • IDX80 116   0,84   0,73%
  • IDXV30 119   2,34   2,00%
  • IDXQ30 137   1,10   0,81%

Sistem Rudal Typhon AS di Filipina Membuat Tiongkok Sakit Kepala


Jumat, 16 Mei 2025 / 06:39 WIB
Sistem Rudal Typhon AS di Filipina Membuat Tiongkok Sakit Kepala
ILUSTRASI. Pejabat Tiongkok menganggap penempatan aset militer Amerika di Filipina sebagai ancaman langsung dan berulang kali mendesak Manila untuk menarik sistem rudal tersebut. REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Tiongkok merilis buku putih pertamanya tentang keamanan nasional minggu ini. 

Peluncuran buku putih tersebut dilakukan di tengah apa yang disebut Beijing sebagai meningkatnya ketegangan geopolitik di wilayah tersebut yang ditandai dengan penyebaran sistem rudal jarak menengah.

Mengutip Defense News, dokumen setebal 23 halaman berjudul “Keamanan Nasional Tiongkok di Era Baru” yang dirilis dalam bahasa Mandarin oleh Kantor Informasi Dewan Negara, menguraikan berbagai masalah keamanan negara di kawasan yang digambarkannya terperosok dalam geopolitik yang semakin intensif, hegemonisme, dan kembalinya mentalitas Perang Dingin.

Pemerintah Tiongkok telah bertahun-tahun mengumumkan buku putih pertahanannya. Akan tetapi, ini adalah pertama kalinya mereka merilis dokumen keamanan nasional yang menyentuh berbagai ancaman keamanan, mulai dari sengketa maritim dan teritorial, terorisme, bioteknologi, dan ketahanan pangan.

Asia-Pasifik, menurut dokumen tersebut, menghadapi tantangan keamanan yang “berat” di tengah meningkatnya perlombaan senjata internasional. 

Tiongkok mengklaim beberapa negara memperkuat aliansi militer di kawasan tersebut, merayu mitra regional, membangun kelompok kecil, dan mengerahkan kemampuan militer seperti sistem rudal jarak menengah.

Baca Juga: 8 Negara Penghasil Litium Terbesar di Dunia, Nomor 1 Bukan China

Meskipun Tiongkok tidak menyebutkan negara mana pun, AS tahun lalu mengerahkan peluncur rudal Typhon di Filipina sebagai bagian dari latihan gabungan tahunan antara pasukan Amerika dan Filipina berdasarkan perjanjian pertahanan pascaperang.

Pejabat Tiongkok menganggap penempatan aset militer Amerika di Filipina sebagai ancaman langsung dan berulang kali mendesak Manila untuk menarik sistem rudal tersebut. 

Namun, Filipina menolak dan mengklaim bahwa mereka memiliki rencana untuk memperoleh sistem serupa di masa mendatang sebagai bagian dari modernisasi militer.

"Keberadaan peluncur tersebut telah memperburuk ketegangan regional," demikian bunyi buku putih tersebut. 

Dijelaskan pula, "Perselisihan hak teritorial dan maritim yang belum terselesaikan menjadi lebih sulit dan rumit ... dengan adanya intervensi pasukan asing."

Baca Juga: Xi Jinping: Tarif Trump Jadi Bumerang

"Tiongkok selalu tidak menyukai apa yang disebutnya sebagai campur tangan asing dari kekuatan regional ekstra," kata Julio Amador III, pendiri firma risiko geopolitik Amador Research, kepada Defense News.

"Tiongkok mungkin merilis ini sekarang untuk menuduh AS sebagai sumber ketidakstabilan, dan menawarkan dirinya sebagai mitra alternatif," kata Amador.



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×