Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Nilai total dari lima perusahaan dagang Jepang (“trading houses”) yang menjadi bagian dari portofolio saham Berkshire Hathaway telah menembus US$ 30 miliar atau setara Rp 498 triliun (kurs Rp 16.600) dalam beberapa pekan terakhir, dan Warren Buffett tampaknya masih terus membeli.
Melansir CNBC, Berkshire sebenarnya sudah mulai membangun kepemilikannya selama dua belas bulan sebelum Buffett pertama kali mengungkapkan bahwa perusahaannya memiliki sekitar 5% saham di masing-masing perusahaan tersebut pada 30 Agustus 2020, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-90.
Saat itu, total nilai lima saham tersebut sekitar US$6,3 miliar.
Kini nilainya telah melonjak 392% menjadi sekitar US$ 31 miliar, seiring dengan aksi beli tambahan oleh Berkshire selama bertahun-tahun dan kenaikan harga saham antara 227% hingga 551%.
Nilai totalnya bisa jadi bahkan lebih tinggi karena sebagian pembelian tambahan mungkin belum diumumkan secara publik.
Yang sudah diketahui, Warren Buffett terus menambah kepemilikan pada investasi yang sudah sangat sukses itu, dan baru-baru ini terungkap bahwa dua dari lima saham tersebut kini telah melampaui ambang 10%.
Baca Juga: Harga Emas Meroket ke Level Tertinggi, Tapi Warren Buffett Ingatkan Bahayanya!
Salah satunya adalah Mitsui, yang pekan ini merinci jumlah saham Berkshire secara pasti.
Dalam siaran pers pada Kamis (9/10), perusahaan itu menyampaikan bahwa anak usaha Berkshire, National Indemnity, memiliki 292.044.900 saham per 30 September.
Pada penutupan perdagangan Jumat, nilai saham tersebut mencapai sekitar US$7,1 miliar.
Kepemilikan itu setara dengan 10,1%, menjadikan National Indemnity sebagai pemegang saham terbesar Mitsui.
Angka tersebut naik 2,3% dibanding laporan Maret, ketika kepemilikannya tercatat sebanyak 285.401.400 saham atau 9,7%.
Siaran pers pekan ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan dua minggu lalu yang dikeluarkan Mitsui, di mana disebutkan bahwa perusahaan telah “diberi tahu” oleh Berkshire bahwa “mereka kini memiliki 10% atau lebih hak suara di Mitsui,” namun saat itu jumlah pasti saham yang dimiliki belum diungkapkan.
Baca Juga: Perusahaan Ini Bernilai US$ 1 Triliun, Warren Buffett Sudah Investasi Sejak 2018
Saham Occidental Melemah, Taruhan Jepang Justru Meroket
Mengutip Mitrade.com, Buffett mengatakan pada 2023 bahwa ia membeli saham perusahaan-perusahaan Jepang itu pada 2020 karena mereka dijual pada harga yang sangat murah, terutama dibandingkan dengan suku bunga yang berlaku saat itu.
Ia menambahkan, Berkshire berencana menahan investasi tersebut selama “50 tahun atau selamanya.”
Namun berbeda dengan suksesnya taruhan di Jepang, investasi Buffett di Occidental Petroleum justru tertinggal.
Buffett mulai membeli saham Occidental pada 2022 dan kini menguasai 26% saham senilai sekitar US$ 12 miliar.
Di bawah kepemimpinan CEO Vicki Hollub, 65 tahun, yang menjabat sejak April 2016, harga saham Occidental turun dari US$ 76 ke US$ 45, menghasilkan return negatif 20% termasuk dividen.
Sebagai perbandingan, indeks sektor energi Energy Select Sector SPDR — yang dipimpin ExxonMobil dan Chevron — naik lebih dari 90%, sementara saingan seperti Diamondback Energy dan EOG Resources justru mendapatkan dua kali lipat keuntungan.
Tonton: Warren Buffett Ubah Haluan ke Emas, Robert Kiyosaki Ingatkan Krisis Pasar
Dalam rapat tahunan 2023, Buffett menyebut Hollub sebagai “manajer luar biasa.”
Namun, menurut Barron’s, biaya rata-rata per saham Occidental milik Berkshire berada di kisaran US$ 50-an, artinya Buffett masih merugi.
Ironisnya, Buffett yang selama ini dikenal disiplin menjaga neraca keuangan kuat pada investasinya (seperti Apple, Coca-Cola, dan American Express), justru melanggar prinsipnya sendiri di Occidental — dan kini, ia bersama para pemegang saham lain harus menanggung akibatnya.