kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Suramnya Prospek Bisnis Global Akibat Tarif Baru Trump


Rabu, 12 Maret 2025 / 20:39 WIB
Suramnya Prospek Bisnis Global Akibat Tarif Baru Trump
ILUSTRASI. Tarif impor baru untuk baja dan aluminium ke AS resmi berlaku mulai hari ini, menandai upaya Trump untuk menata ulang perdagangan global demi kepentingan AS. REUTERS/Kevin Lamarque 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LONDON. Para produsen barang mulai dari pakaian olahraga hingga mobil mewah dan bahan kimia menggambarkan prospek bisnis yang suram pada Rabu (12/3), seiring meningkatnya kekhawatiran akan dampak perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Tarif impor baru untuk baja dan aluminium ke AS resmi berlaku mulai hari ini, menandai upaya Trump untuk menata ulang perdagangan global demi kepentingan AS. Uni Eropa pun langsung merespons dengan tindakan balasan.

Baca Juga: Tantang Trump, Kanada Berlakukan Tarif Balasan Senilai C$29,8 Miliar terhadap AS

Kebijakan tarif Trump, yang telah bolak-balik diimplementasikan sejak ia menjabat pada Januari lalu, telah mengacaukan berbagai industri—mulai dari otomotif hingga energi—dan mengguncang pasar.

Kekhawatiran akan meningkatnya inflasi serta melemahnya daya beli masyarakat AS semakin memperbesar potensi resesi ekonomi di negara tersebut.

"Hampir semua pelaku ekonomi kesulitan memahami perubahan kebijakan Washington yang tidak menentu dan dampaknya terhadap keputusan bisnis sehari-hari," kata Stephen Dover, chief market strategist di Franklin Templeton.

Menurutnya, ketidakpastian ini melumpuhkan berbagai sektor, termasuk layanan kesehatan, ritel, pertanian, pertambangan, dan energi.

Industri otomotif, misalnya, menghadapi ancaman tarif 25% untuk komponen yang diproduksi di Kanada atau Meksiko, sehingga sulit untuk merencanakan investasi jangka panjang.

"Tidak ada eksekutif otomotif yang berani berinvestasi jika keuntungannya bisa lenyap hanya dengan satu tanda tangan pemerintah," tambah Dover.

Baca Juga: Dari Baja hingga Bourbon, Uni Eropa Siapkan Balasan atas Tarif Trump

Dampak ke Perusahaan Global

Porsche Jerman menyatakan sedang mengkaji cara untuk meneruskan beban tarif 25% kepada konsumen AS tanpa merusak margin keuntungan mereka. Hal ini bisa berdampak pada kenaikan harga mobil mewah.

Tanpa tarif tambahan pun, Porsche memperingatkan bahwa penurunan penjualan, tingginya biaya produksi, dan ketidakpastian perdagangan dapat menggerus keuntungan mereka pada 2025. Sahamnya pun anjlok 4,5%.

Di sektor baja, dua produsen utama Korea Selatan sedang mempertimbangkan opsi investasi di AS sebagai respons terhadap tarif logam baru.

Sementara itu, analis J.P. Morgan, Bruce Kasman, memperkirakan kemungkinan resesi AS tahun ini mencapai 40%.

Jika Trump benar-benar menerapkan tarif balasan pada April, peluang resesi bisa meningkat hingga 50%.

Ketika ditanya tentang kemungkinan resesi akibat kebijakan perdagangannya, Trump menampik, "Saya tidak melihat itu terjadi sama sekali."

Namun, sehari sebelumnya, ia menolak untuk mengesampingkan kemungkinan tersebut.

Baca Juga: CEO Jack Daniels: Penarikan Alkohol dari Toko di Kanada Lebih Buruk daripada Tarif


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×