Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, pakar militer dari Singapura, Thomas Lim, menilai Taiwan kemungkinan akan menempatkan tank ini di lokasi strategis atau mengiringinya dengan sistem anti-drone guna memaksimalkan perlindungan.
Presiden Lai juga menekankan bahwa melalui latihan tempur realistis, Taiwan akan mengintegrasikan kemampuan tank Abrams dengan penggunaan drone dan taktik inovatif untuk mencapai keunggulan strategis.
Namun, Kementerian Pertahanan China menanggapi latihan militer Taiwan sebagai “tidak lebih dari gertakan belaka.” Meski demikian, Taiwan tetap melanjutkan simulasi pertahanan sipil sebagai bagian dari kesiapsiagaan nasional.
Baca Juga: Taiwan Terguncang Penembakan Rafale Milik India, Senjata China Mulai Diperhitungkan
Pada hari yang sama, jaringan supermarket lokal PX Mart menggelar latihan evakuasi di tiga tokonya.
Sirene serangan udara dibunyikan, dan para pelanggan diarahkan menuju ruang bawah tanah. Latihan ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan kesiapan masyarakat menghadapi skenario darurat.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Taiwan, Lin Fei-fan, menyatakan bahwa latihan tersebut menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan warga sipil agar siap menghadapi segala kemungkinan, mengingat kompleksitas tantangan yang dihadapi Taiwan saat ini.