kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Taiwan tuding WHO lebih utamakan kepentingan politik daripada kesehatan


Kamis, 14 Mei 2020 / 18:03 WIB
Taiwan tuding WHO lebih utamakan kepentingan politik daripada kesehatan
ILUSTRASI. A logo is pictured outside a building of the World Health Organization (WHO) during an executive board meeting on update on the coronavirus outbreak, in Geneva, Switzerland, February 6, 2020. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TAIPEI. Taiwan mengecam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena telah melupakan profesionalisme dan netralitasnya dengan mengunci Taiwan dari dunia luar karena alasan politik.

Kritik keras itu disampaikan Wakil Presiden Taiwan, Chen Chien-jen pada hari Kamis (14/5) seperti dilansir Reuters.

Taiwan menuding China dan WHO telah bersekongkol untuk tujuan politik agar Taiwan tidak dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan penting.

Baca Juga: China akan ambil keputusan yang adil dan obyektif terkait gandum Australia

Taiwan juga menuding kalau WHO belum merespons permintaan informasi virus corona dari Taiwan dan telah salah melaporkan jumlah yang terinfeksi di negara pulau tersebut.

WHO dan China telah membantah semua tuduhan itu dengan mengatakan Taiwan telah mendapat semua bantuan yang diperlukan.

Chen yang juga seorang ahli epidemiologi terlatih lulusan AS mengatakan, WHO telah menempatkan kepentingan politik di atas kesehatan.

"Sayangnya, karena alasan politik, 23 juta orang Taiwan telah menjadi yatim piatu dalam sistem kesehatan global," katanya kepada wartawan di kantor kepresidenan di Taipei.

Baca Juga: Kapal perang AS kembali berlayar di Selat Taiwan sepekan jelang pelantikan presiden

“WHO terlalu memperhatikan politik dan melupakan profesionalisme dan netralitas mereka. Ini sangat disesalkan," tambahnya.

Chen, yang adalah menteri kesehatan Taiwan selama krisis SARS 2002-2003, mengatakan dunia perlu berhati-hati dengan jumlah virus China, dan mendesak Beijing untuk lebih transparan.

Dia berharap China baik dalam pertarungannya.

Taiwan telah melobi agar dapat menghadiri pertemuan Majelis Kesehatan Dunia WHO yang mengambil keputusan pekan depan sebagai pengamat, tetapi China keberatan.

Di Beijing, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan, dasar Taiwan untuk berpartisipasi dalam WHO dirusak oleh penolakan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa untuk mengakui bahwa pulau itu adalah bagian dari China.

Baca Juga: AS ancam kembalikan semua sanksi bila PBB tidak perpanjang embargo senjata ke Iran

Tidak ada dasar hukum untuk "wilayah non-berdaulat" untuk berpartisipasi sebagai pengamat, tambah Zhao.

Amerika Serikat telah berulang kali berselisih dengan China atas penolakannya untuk mengizinkan Taiwan mendapat akses penuh ke WHO.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×