Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – TOKYO. Indeks saham Nikkei 225 Jepang melonjak ke rekor tertinggi pada Senin (20/10/2025), menjelang terpilihnya Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri berikutnya dengan koalisi politik baru.
Indeks Nikkei 225 ditutup naik 3,4% ke 49.185,50. Sementara indeks Topix menguat 2,5%. Sebaliknya, obligasi pemerintah Jepang (JGBs) melemah, mendorong kenaikan imbal hasil.
Baca Juga: Sanae Takaichi Berpeluang Jadi PM Perempuan Pertama Jepang, Bursa Tokyo Melonjak
Kenaikan ini terjadi setelah Takaichi memenangkan putaran kedua pemilihan pimpinan Partai Liberal Demokrat (LDP) dan membentuk kesepakatan koalisi baru dengan Japan Innovation Party (Ishin), partai sayap kanan yang sebelumnya menjadi mitra potensial.
Ishin menyatakan akan memformalkan dukungan dan memilih Takaichi dalam pemungutan suara parlemen pada Selasa (21/10).
“Sisa oposisi kemungkinan besar tidak akan bersatu memilih kandidat alternatif, sehingga membuka jalan bagi Takaichi menjadi Perdana Menteri,” kata Taylor Nugent, ekonom senior National Australia Bank.
Kenaikan Saham Teknologi dan Industri
Di pasar saham, terdapat 217 saham naik dibanding 7 saham turun di Nikkei. SoftBank Group memimpin kenaikan dengan 8,5%, diikuti Yaskawa Electric dan Fanuc, yang masing-masing naik 7,2% dan 6,5%.
Baca Juga: Yen Melemah Seiring Takaichi Dipastikan Jadi PM Jepang, Dolar Australia Menguat
“Rata-rata Nikkei terdorong signifikan oleh ekspektasi pemerintahan Takaichi akan segera menjabat. Target berikutnya kemungkinan ambang psikologis 50.000,” kata Fumika Shimizu, analis Nomura Securities.
Obligasi Jepang Volatil
Pasar obligasi Jepang tetap volatile sejak pengunduran diri Perdana Menteri sebelumnya, Shigeru Ishiba, bulan lalu.
Dukungan Ishin diperkirakan terbatas pada dukungan eksternal, sehingga ruang bagi kebijakan stimulus Takaichi bisa terbatas, menurut Yusuke Matsuo, ekonom senior Mizuho Securities.
Imbal hasil obligasi jangka pendek, sensitif terhadap kebijakan Bank of Japan, mencatat kenaikan. Imbal hasil obligasi 5 tahun naik 5 basis poin ke 1,24%, sementara 10 tahun naik 4,5 bps ke 1,670%.
Baca Juga: Partai LDP dan Ishin Sepakat Membentuk Pemerintahan Koalisi, Buka Jalan Bagi Takaichi
Obligasi jangka panjang justru mendapat dukungan: 30 tahun turun 0,5 bps ke 3,115%, dan 40 tahun turun 1,5 bps ke 3,405%.
Di sisi saham, kerugian terbesar dicatat Ryohin Keikaku, operator toko Muji, yang turun 2,5% setelah mengumumkan penangguhan operasi belanja online akibat serangan siber pada penyedia logistik.