kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Taliban: Perempuan Dilarang Melakukan Perjalanan Jarak Jauh Sendirian


Selasa, 28 Desember 2021 / 05:40 WIB
Taliban: Perempuan Dilarang Melakukan Perjalanan Jarak Jauh Sendirian
ILUSTRASI. Taliban melarang perempuan Afghanistan untuk melakukan perjalanan jarak jauh sendirian, melainkan harus ditemani oleh kerabat laki-laki. REUTERS/Jorge Silva


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KABUL. Taliban melarang perempuan Afghanistan untuk melakukan perjalanan jarak jauh sendirian, melainkan harus ditemani oleh kerabat laki-laki.

Melansir BBC, aturan yang dikeluarkan pada hari Minggu tersebut adalah pembatasan terbaru pada hak-hak perempuan sejak kelompok Islam merebut kekuasaan pada bulan Agustus.

Mayoritas sekolah menengah tetap tutup untuk anak perempuan, sementara sebagian besar perempuan dilarang bekerja.

Kelompok Human Rights Watch mengatakan pembatasan terbaru ini merupakan aksi yang ditujukan untuk membuat perempuan sebagai tahanan.

Heather Barr, direktur asosiasi hak-hak perempuan kelompok itu, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa perintah itu menutup kesempatan bagi perempuan untuk dapat bergerak bebas atau untuk dapat melarikan diri jika mereka menghadapi kekerasan di rumah.

Baca Juga: Taliban: Tak akui pemerintahannya bisa berdampak global

Arahan terbaru, yang dikeluarkan oleh Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Taliban, mengatakan wanita yang bepergian lebih dari 72 km harus ditemani oleh anggota keluarga dekat pria.

Dokumen tersebut menyerukan pemilik kendaraan untuk menolak tumpangan kepada wanita yang tidak mengenakan penutup kepala atau wajah Islami, meskipun tidak disebutkan jenis penutup yang digunakan. Sebagian besar wanita Afghanistan sudah mengenakan jilbab.

Kebijakan ini juga melarang pemutaran musik di kendaraan.

Baca Juga: Taliban mengatakan anak perempuan akan dapat kembali ke sekolah sesegera mungkin

"Saya merasa sangat buruk," Fatima, seorang bidan yang tinggal di Kabul, mengatakan kepada BBC, menanggapi kebijakan tersebut. "Saya tidak bisa keluar sendiri. Apa yang harus saya lakukan jika saya atau anak saya sakit dan suami saya tidak ada?"

Dia menambahkan: "Taliban merebut kebahagiaan kami... Saya telah kehilangan kemerdekaan dan kebahagiaan saya."



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×