kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Taruhan Terbesar Trump: Gempur Iran, Genggam Damai, Hadapi Risiko Politik


Rabu, 25 Juni 2025 / 10:03 WIB
Taruhan Terbesar Trump: Gempur Iran, Genggam Damai, Hadapi Risiko Politik
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump reacts at a Make America Great Again rally at the Resch Center Complex in Green Bay, Wisconsin, U.S. April 27, 2019. REUTERS/Yuri Gripas TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Minim Konsultasi Publik

Dave Hopkins, pengamat politik AS dari Boston College, menyayangkan keputusan Trump menyerang Iran yang dilakukan tanpa membangun dukungan atau narasi terlebih dahulu kepada publik.

"Selama ini, kita tidak melihat Iran diposisikan sebagai musuh utama atau ancaman langsung bagi AS," kata Hopkins.

Namun Gedung Putih membela aksi Trump sebagai langkah vital dan sukses.

"Dalam 48 jam, Presiden Trump telah mencapai sesuatu yang hanya bisa diimpikan oleh pendahulunya—kemampuan nuklir Iran dihancurkan lewat Operasi Midnight Hammer, gencatan senjata dicapai, dan dunia kini lebih aman," kata juru bicara Anna Kelly.

Baca Juga: Trump Deklarasikan Gencatan Senjata Iran-Israel: Apakah Damai Benar-Benar Terwujud?

Dilema Janji Politik

Menurut Hopkins, klaim Trump bahwa ia memaksakan gencatan senjata adalah bagian dari pola kepemimpinannya yang sering berlebihan.

Saat kampanye, Trump menjanjikan bisa mengakhiri perang di Ukraina dan Gaza, namun kenyataannya ia belum mampu "menundukkan" Moskow maupun Yerusalem. Bahkan, dalam kasus Iran, AS justru mengikuti langkah Israel, bukan sebaliknya.

Langkah Trump ini mencerminkan pendekatannya di periode kedua berani bertindak cepat dan besar tanpa perlu persetujuan luas.

Tanpa tekanan pemilu dan dengan dukungan Kongres yang didominasi Partai Republik, Trump menjalankan pemerintahan secara sepihak.

Sejak awal masa jabatan keduanya, Trump telah memecat ribuan pegawai pemerintah, menyetujui razia imigrasi yang memicu demonstrasi, membatasi arus perdagangan global dengan tarif, dan kini meluncurkan serangan terhadap negara Timur Tengah.

Baca Juga: Apa Itu Gencatan Senjata? Ini Arti Klaim Donald Trump dan Situasi Israel-Iran Terkini

Resistensi Politik

Allison Stanger, ilmuwan politik dari Middlebury College, memperingatkan bahwa dampak politik dari tindakan Trump mungkin tidak langsung terasa.

"Risiko terbesar Trump bukanlah eskalasi mendadak, tapi akumulasi perlahan dari rasa frustrasi dan ketidakpuasan baik di dalam maupun luar negeri," ujarnya.

Selanjutnya: WOM Finance (WOMF) Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun, Simak Rinciannya

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan dan Karir Besok Kamis, 26 Juni 2025




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×