kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Terobosan Donald Trump, Buka Peluang Elon Musk atau Larry Ellison Akuisisi TikTok


Rabu, 22 Januari 2025 / 16:32 WIB
Terobosan Donald Trump, Buka Peluang Elon Musk atau Larry Ellison Akuisisi TikTok
ILUSTRASI. Presiden Donald Trump kembali mencuri perhatian dengan pernyataannya mengenai aplikasi video populer TikTok.. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Yahoo Finance,Bloomberg | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump kembali mencuri perhatian dengan pernyataannya mengenai aplikasi video populer TikTok.

Dalam sebuah acara di Gedung Putih bersama Chairman Oracle Corp., Larry Ellison, Trump menyatakan bahwa ia terbuka untuk mendukung akuisisi TikTok oleh Ellison atau Elon Musk sebagai bagian dari kemitraan dengan pemerintah Amerika Serikat.

“Saya memiliki hak untuk membuat kesepakatan,” ujar Trump.

Ia bahkan menyarankan skema di mana separuh kepemilikan TikTok akan diberikan kepada pemerintah AS sebagai imbalan atas izin operasi.

Baca Juga: TikTok Pulihkan Layanan di AS, Terimakasih Trump

Latar Belakang Konflik TikTok

TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance Ltd. dari Tiongkok, telah lama menjadi pusat kontroversi terkait keamanan data dan potensi pengaruh Tiongkok terhadap platform tersebut.

Trump, yang pada 20 Januari menandatangani perintah eksekutif untuk memperpanjang batas waktu penjualan TikTok selama 75 hari, memandang akuisisi ini sebagai cara untuk melindungi keamanan nasional AS.

Namun, ByteDance menolak untuk menjual TikTok, meskipun ancaman dari Mahkamah Agung terkait undang-undang keamanan nasional dapat memaksa perusahaan untuk menjual atau menutup operasinya di AS.

“Anda memiliki aset yang tidak bernilai atau bernilai triliunan dolar, tergantung apakah Amerika Serikat memberikan izinnya atau tidak,” kata Trump.

Reaksi Tiongkok

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Tiongkok tidak segera memberikan komentar resmi. Namun, sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa keputusan operasional dan akuisisi TikTok sepenuhnya berada di tangan perusahaan terkait, bukan pemerintah.

Zhu Feng, dekan di Sekolah Studi Internasional Universitas Nanjing, menyatakan bahwa Tiongkok kecil kemungkinan akan menerima kesepakatan yang didorong oleh politik. “Kepentingan AS seharusnya didasarkan pada aturan, bukan pada kekuatan pemerintah AS,” tambahnya.

Baca Juga: Selain TikTok, Aplikasi yang Diblokir AS Berikut Masih Belum Bisa Diakses

Calon Pembeli TikTok

Sejumlah pihak telah menunjukkan minat untuk membeli TikTok, di antaranya:

  1. Jesse Tinsley dan MrBeast
    Sebuah kelompok investor Amerika, termasuk kreator konten terkenal MrBeast, mengajukan tawaran.

  2. Frank McCourt dan Kevin O’Leary
    Mantan pemilik Los Angeles Dodgers, Frank McCourt, bersama investor acara Shark Tank, Kevin O’Leary, juga mengajukan tawaran resmi. O’Leary memperkirakan nilai akuisisi TikTok sebesar $20 miliar, dengan asumsi algoritma konten TikTok tidak disertakan dalam transaksi.

  3. Amazon dan Oracle
    Kedua perusahaan teknologi besar ini juga dipertimbangkan sebagai calon pembeli. Oracle, yang sebelumnya membantu memulihkan TikTok setelah penutupan sementara selama 14 jam, dianggap memiliki potensi untuk menangani akuisisi ini.

Namun, beberapa tantangan tetap ada. Elon Musk, misalnya, dapat menghadapi masalah antitrust karena sudah memiliki platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Sebaliknya, grup O’Leary tidak memiliki komplikasi yang dapat memperlambat kesepakatan. “Kami bisa menutupnya dalam 90 hari,” kata O’Leary.

Baca Juga: TikTok Dapat Penangguhan 75 Hari Hukuman Lewat Perintah Trump

TikTok dan Kepentingan Geopolitik

TikTok tidak hanya menjadi aset bisnis, tetapi juga alat geopolitik dalam hubungan AS-Tiongkok. Pemerintah AS, melalui Trump, mencoba menggunakan TikTok sebagai leverage untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi.

Namun, Beijing mungkin tidak menerima kesepakatan yang dianggap sebagai bentuk dominasi AS terhadap perusahaan teknologi Tiongkok. Hal ini berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut antara kedua negara.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×