Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komputasi kuantum telah menjadi salah satu inovasi teknologi paling menjanjikan di abad ke-21.
Namun, tantangan terbesar dalam mengembangkan komputer kuantum yang praktis adalah menjaga stabilitas dan mengurangi tingkat kesalahan pada sistem qubit, komponen dasar dari informasi kuantum.
Google, melalui tim Quantum AI-nya, telah memperkenalkan sebuah chip baru bernama Willow yang membawa harapan besar bagi masa depan komputasi kuantum.
Baca Juga: DNA Rambut Beethoven Ungkap Fakta Mengejutkan Setelah Hampir 200 Tahun
Mengenal Chip Willow dan Keunggulannya
Mengutip sciencealert,Chip Willow merupakan langkah maju dalam pengembangan komputasi kuantum, khususnya dalam hal stabilitas dan koreksi kesalahan.
Dalam penelitian terbarunya, para insinyur Google berhasil menjaga stabilitas qubit logis hingga satu jam dengan tingkat kesalahan yang sangat rendah.
Pencapaian ini jauh lebih baik dibandingkan sistem sebelumnya yang hanya mampu bertahan beberapa detik sebelum terjadi kesalahan.
Keunggulan utama Willow terletak pada penggunaan algoritma koreksi kesalahan yang lebih efisien dan arsitektur yang memungkinkan lebih banyak qubit fisik untuk mendukung qubit logis.
Dengan total 105 qubit fisik, Willow mampu mengurangi tingkat kesalahan secara eksponensial ketika ukuran qubit logis diperbesar dari kisi 3×3 menjadi 5×5, hingga 7×7.
Baca Juga: Mutasi Tunggal Virus Flu Burung, Selangkah Lebih Dekat Menuju Pandemi Baru
Peran Qubit dalam Komputasi Kuantum
Qubit adalah unit dasar informasi kuantum. Berbeda dengan bit pada komputer klasik yang hanya dapat menyimpan nilai 0 atau 1, qubit mampu berada dalam keadaan superposisi, yaitu kombinasi dari 0 dan 1 secara simultan.
Hal ini memberikan keunggulan signifikan dalam menyelesaikan permasalahan kompleks yang tidak dapat ditangani oleh komputer klasik dalam waktu yang wajar.
Namun, qubit sangat rentan terhadap gangguan dari lingkungan, yang menyebabkan kehilangan properti matematisnya.
Untuk mengatasi masalah ini, peneliti menggunakan teknik koreksi kesalahan kuantum dengan menyebarkan informasi qubit logis ke beberapa qubit fisik.
Tantangannya adalah memastikan bahwa qubit fisik dapat memperbaiki kesalahan lebih cepat daripada menghasilkan kesalahan baru.
Baca Juga: Burung Tertua di Dunia Kembali Menjadi Ibu, Bertelur pada Usia 74 Tahun
Eksperimen dan Hasil: Langkah Maju Menuju Komputasi Kuantum Skala Besar
Dalam eksperimen yang dilakukan dengan chip Willow, Google mencatat penurunan tingkat kesalahan secara signifikan pada qubit logis yang lebih besar.
Hal ini menunjukkan keberhasilan pendekatan eksponensial dalam koreksi kesalahan kuantum, suatu pencapaian yang telah menjadi target sejak teknik ini diperkenalkan pada 1990-an.
Michael Newman dan Kevin Satzinger, ilmuwan dari tim Quantum AI Google, menyatakan bahwa Willow adalah prosesor pertama yang menunjukkan penurunan tingkat kesalahan secara eksponensial seiring dengan peningkatan jumlah qubit logis.
Pencapaian ini memberikan dasar yang kuat untuk mewujudkan aplikasi komputasi kuantum skala besar di masa depan.