kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

Teror Vandalisme Menghantui! Pemilik Mobil Tesla Berbondong-bondong Menjualnya


Senin, 24 Maret 2025 / 22:10 WIB
Teror Vandalisme Menghantui! Pemilik Mobil Tesla Berbondong-bondong Menjualnya
ILUSTRASI. Maraknya aksi vandalisme terhadap kendaraan Tesla serta dealer resmi perusahaan telah menimbulkan dilema bagi banyak pemiliknya.. REUTERS/Thomas Peter/File Photo


Sumber: Fox Business | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya aksi vandalisme terhadap kendaraan Tesla serta dealer resmi perusahaan telah menimbulkan dilema bagi banyak pemiliknya.

Laporan mengenai mobil yang dicoret dengan cat semprot, dirusak dengan kunci, bahkan dibakar dan ditembak telah meningkat secara signifikan. Di tengah upaya pemerintahan Trump untuk menindak para pelaku, para pemilik Tesla dihadapkan pada pilihan sulit: tetap bertahan dengan risiko menjadi korban berikutnya atau menjual kendaraan mereka.

Lonjakan Penjualan Mobil Bekas Tesla

Data dari Reuters yang mengutip Edmunds menunjukkan lonjakan signifikan dalam jumlah Tesla yang ditukar dengan kendaraan lain. Pada Maret 2025, Tesla model tahun 2017 atau lebih baru mencakup 1,4% dari total kendaraan yang ditukar, dibandingkan hanya 0,4% pada Maret 2024.

Di antara para pemilik Tesla yang memilih untuk menjual kendaraan mereka adalah Joanne Wilson, seorang mantan investor yang kini menjalankan bisnis dispensasi ganja. Dalam sebuah unggahan blog, Wilson mengungkapkan bahwa banyak pemilik Tesla lainnya memiliki niat yang sama.

Baca Juga: Nilai Saham Anjlok US$800 Miliar, Elon Musk Didesak Mundur dari Tesla!

"Apakah ini karena sikap Elon Musk yang seolah tidak peduli terhadap manusia saat ia mencoba mengacaukan pemerintahan federal seperti seorang pengusaha teknologi klasik tanpa pemahaman yang memadai tentang cara kerja pemerintahan? Ataukah karena desain Cybertruck yang tampak seperti kendaraan dari dunia Mad Max? Sulit untuk memilih," tulis Wilson.

Wilson dan suaminya, Fred Wilson, memiliki dua unit Tesla. Salah satunya telah ditukar dengan kendaraan lain, sementara satu unit lainnya direncanakan untuk dihancurkan dalam acara publik.

Reaksi Publik: Dari Aksi Penghancuran Hingga Dukungan Loyalis

Dalam unggahan blog yang sama, Wilson menyebutkan kemungkinan untuk memajang Tesla miliknya di depan tokonya, Gotham, di Manhattan, pada tanggal 20 April. Acara ini dirancang untuk mengizinkan masyarakat menghancurkan mobil tersebut menggunakan palu sebagai bagian dari aksi protes.

Senator Mark Kelly, mantan astronot NASA, juga mengumumkan bahwa ia telah menjual Tesla miliknya. Menurutnya, kendaraan tersebut awalnya ia beli karena kecepatannya yang menyerupai roket, tetapi kini ia merasa seperti "papan iklan berjalan untuk seseorang yang menghancurkan pemerintahan kita dan menyakiti masyarakat."

Sebaliknya, Presiden Donald Trump justru menunjukkan dukungan terhadap Tesla dan Elon Musk. Awal bulan ini, Trump membeli sebuah Tesla dan menyatakan bahwa kendaraan tersebut adalah "produk luar biasa, yang terbaik dari yang ada." Ia juga menekankan bahwa Musk diperlakukan tidak adil dan layak mendapat apresiasi sebagai seorang patriot.

"Saya hanya ingin masyarakat tahu bahwa dia tidak bisa dihukum hanya karena menjadi seorang patriot," ujar Trump kepada wartawan di luar Gedung Putih.

Baca Juga: Ramai-Ramai Pemilik Mobil Tesla di AS dan Eropa Ganti Logo jadi Audi Mazda atau Honda

Trump juga membeli sebuah Cybertruck untuk cucunya, Kai, meskipun ia mengakui bahwa ia sendiri tidak diperbolehkan mengemudi karena protokol pengamanan Secret Service.

Serangan terhadap Tesla dalam Acara Publik

Tak hanya dealer dan kendaraan pribadi, serangan terhadap Tesla juga terjadi dalam acara publik. Dua pemilik Cybertruck yang berpartisipasi dalam parade Mardi Gras di New Orleans mengalami kerugian ribuan dolar akibat serangan dari penonton.

Menurut laporan Business Insider, Joshua Hazel dan Christina G—dua pemilik Cybertruck—menjadi sasaran lemparan kaleng bir dan manik-manik, serta hujanan cemoohan dari kerumunan massa.

Kaca kamera Hazel pecah akibat serangan tersebut, sementara atap kaca kendaraan Christina juga mengalami kerusakan parah. Meskipun mereka akhirnya berhasil menghubungi keamanan, mereka tetap terjebak di rute parade selama lebih dari satu jam.

Biaya perbaikan yang harus ditanggung cukup besar. Hazel mengungkapkan bahwa penggantian kaca yang pecah diperkirakan memerlukan biaya US$360, sementara untuk melepas dan memasang kembali wrap kendaraannya membutuhkan sekitar US$7.000. Sementara itu, Christina mengaku harus merogoh kocek US$2.000 untuk memperbaiki atap kaca yang rusak.

Namun, alih-alih menjual kendaraan mereka, Hazel dan Christina justru semakin teguh dalam mendukung Tesla. Christina dan suaminya membeli koleksi miniatur Cybertruck, sementara Hazel malah membeli lebih banyak saham Tesla.

Baca Juga: Donald Trump Beli Tesla S Warna Merah dari Elon Musk, tapi Dilarang Mengendarainya!

Dampak Terhadap Saham Tesla

Walaupun harga saham Tesla mengalami penurunan tajam, loyalis Musk tetap mempertahankan keyakinannya. Nicholas Colas, salah satu pendiri DataTrek Research, mengatakan kepada Bloomberg bahwa banyak orang masih mengenang masa-masa kejayaan saham Tesla yang menghasilkan keuntungan besar.

Ia menilai bahwa selama orang masih percaya dengan potensi Tesla, mereka akan terus berinvestasi meskipun nilai saham sedang tertekan.

Musk sendiri dilaporkan harus meyakinkan karyawannya agar tidak menjual saham Tesla mereka di tengah ketidakpastian yang melanda perusahaan. Namun, para penggemar Musk tampaknya tetap setia dan justru melihat kondisi saat ini sebagai peluang untuk membeli lebih banyak saham Tesla dengan harga lebih rendah.

Selanjutnya: Robert Kiyosaki: Menabung untuk Pensiun Itu Salah Besar! Inilah Cara yang Benar

Menarik Dibaca: New Balance dan Foot Locker Kolaborasi, Ajak Berlari Nikmati Sudut Lain Kota Jakarta


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×