kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.619   34,00   0,21%
  • IDX 8.102   -67,52   -0,83%
  • KOMPAS100 1.106   -9,56   -0,86%
  • LQ45 780   -5,72   -0,73%
  • ISSI 287   -0,96   -0,33%
  • IDX30 409   -2,88   -0,70%
  • IDXHIDIV20 460   -3,37   -0,73%
  • IDX80 122   -1,07   -0,87%
  • IDXV30 131   -1,10   -0,84%
  • IDXQ30 128   -0,72   -0,56%

Tesla Rilis Model Y & 3 Versi Murah: Harga Mulai Rp 640 Juta


Rabu, 08 Oktober 2025 / 08:28 WIB
Tesla Rilis Model Y & 3 Versi Murah: Harga Mulai Rp 640 Juta
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Tesla logo is seen in this illustration taken July 23, 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mobil listrik Tesla Inc memperkenalkan versi “terjangkau” dari dua model andalannya, SUV Model Y dan sedan Model 3, dengan harga mulai US$39.990 dan US$36.990 atau sekitar Rp639,8 juta dan Rp591,8 jutaan.

Namun, sejumlah analis menilai harga tersebut masih terlalu tinggi untuk menarik segmen pembeli baru yang lebih luas.

CEO Elon Musk sebelumnya menegaskan bahwa strategi Tesla untuk memperluas pasar bergantung pada kendaraan listrik dengan harga di bawah US$30.000 setelah insentif, yang dinilai sebagai titik krusial bagi penetrasi massal.

Baca Juga: Tesla Siap Luncurkan Model Y Versi Terjangkau untuk Dongkrak Penjualan Global

Langkah ini diambil Tesla di tengah penurunan penjualan dan meningkatnya persaingan dari produsen mobil listrik asal Eropa dan China, serta berakhirnya insentif pajak kendaraan listrik AS sebesar US$7.500.

Versi baru ini memangkas beberapa fitur premium dan material mewah, namun tetap menawarkan jangkauan lebih dari 300 mil (sekitar 480 km). Meski demikian, saham Tesla ditutup turun 4,5% pada perdagangan Selasa (7/10).

Analis Wedbush Securities, Dan Ives, mengaku kecewa karena harga model baru ini hanya sekitar US$5.000 lebih murah dibandingkan trim yang lebih tinggi. “Pemangkasan harga ini terlalu kecil untuk menjadi katalis besar,” ujarnya.

Harga baru ini bahkan lebih tinggi dari model termurah Tesla di AS pada September lalu, jika insentif pajak masih berlaku.

Baca Juga: Penjualan Tesla di Jerman Merosot Saat Pasar Mobil Listrik Justru Melejit

Selama bertahun-tahun Musk telah berjanji menghadirkan mobil listrik dengan harga massal. Namun tahun lalu, Tesla membatalkan rencana mobil listrik baru seharga US$25.000, seperti dilaporkan Reuters.

Sebagai gantinya, perusahaan hanya meluncurkan versi lebih murah dari model yang sudah ada  keputusan yang menimbulkan kekhawatiran akan kanibalisasi penjualan dan perlambatan pertumbuhan.

“Ini lebih seperti permainan harga daripada inovasi produk,” kata Shay Boloor, Kepala Strategi Pasar di Futurum Equities.

“Saya tidak melihat langkah ini bisa membuka permintaan baru dalam skala besar.”

Dengan hilangnya insentif pajak, sejumlah produsen mobil di AS telah memangkas harga atau mencari cara untuk meniru manfaat insentif tersebut.

Meski begitu, analis menilai harga di bawah US$40.000 dapat membantu Tesla bersaing tahun depan dengan model seperti Chevrolet Equinox, Hyundai Ioniq 5, dan Kia EV4.

Baca Juga: Tesla Bocorkan Acara 7 Oktober, Pasar Tunggu Mobil EV Murah

Namun, sebagian investor menilai pemangkasan harga yang “benar-benar menarik” seharusnya berada di bawah US$30.000.

“Saya tidak yakin langkah ini cukup kuat,” ujar Shawn Campbell, penasihat investasi di Camelthorn Investments. “Tesla membutuhkan EV di bawah US$30.000 untuk menandingi pesaing murah asal China.”

Di Eropa, Tesla juga menghadapi tantangan berbeda. Pandangan politik Elon Musk yang kerap kontroversial membuat loyalitas merek Tesla menurun, sementara pasar kini dipenuhi lebih dari selusin mobil listrik dan hibrida plug-in di bawah US$30.000.

Penjualan Tesla memang mencapai rekor pada kuartal yang berakhir September, seiring lonjakan permintaan sebelum insentif pajak berakhir pada 30 September, namun penjualan diperkirakan melambat pada sisa tahun ini jika versi “murah” tak cukup menarik konsumen.

Musk sempat mengakui tantangan daya beli konsumen. “Keinginan untuk membeli mobil ini sangat besar, hanya saja banyak orang tidak punya cukup uang di rekening mereka,” ujarnya pada laporan keuangan kuartal II-2025.

Baca Juga: Ditopang Model Y, Penjualan Tesla Meningkat di Prancis dan Denmark

Versi Standard dari Model Y dan Model 3 menawarkan jangkauan hingga 516 km, dengan akselerasi lebih lambat dan baterai berkapasitas lebih kecil dibandingkan varian Premium.

Model ini juga tidak dilengkapi Autosteer, pemanas kursi belakang, maupun lampu LED bar di Model Y. Kursi menggunakan bahan tekstil, sementara kulit sintetis vegan menjadi opsi tambahan untuk Model 3.

Kedua model sudah bisa dipesan langsung di situs Tesla, dengan pengiriman dijadwalkan antara Desember 2025 hingga Januari 2026 di sejumlah wilayah.

Analis menilai langkah ini penting untuk menopang pendapatan jangka pendek Tesla, meski Musk kini lebih fokus pada proyek robotaksi dan humanoid robot.

“Bagi pasar, ini seperti Tesla melepas turtleneck ala Steve Jobs dan menggantinya dengan hoodie Walmart,” ujar Michael Ashley Schulman, CIO Running Point.

“Tesla bukan lagi pemberontak keren di garis depan inovasi, tapi perusahaan mapan yang mencoba bermain di dua sisi Tesla dan Toyota sekaligus.”

Selanjutnya: Dividen Jumbo Rp 4 T Masih Bisa Direbut, Harga Saham Blue Chip Ini Tren Melemah

Menarik Dibaca: Oppo A5 Pakai Baterai Jumbo 6000 mAh, Didukung Fast Charging 45 Watt Juga lo




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×