Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Tesla mengharuskan pemasoknya untuk mengecualikan komponen buatan China dalam pembuatan mobilnya di Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan Wall Street Journal produsen mobil yang dipimpin Elon Musk dan para pemasoknya telah telah mengganti beberapa komponen buatan China dan bertujuan untuk beralih semua komponen lain ke yang dibuat di luar China dalam satu atau dua tahun ke depan.
Sayang, Tesla tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk untuk berkomentar di luar jam kerja reguler, sehingga Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut.
Baca Juga: Tesla Akan Bangun Pabrik Chip AI Raksasa, Elon Musk: Mungkin Bersama Intel
Sebelumnya pihak Tesla mengungkapkan para eksekutifnya telah berjuang dengan tarif yang berfluktuasi di tengah perselisihan perdagangan AS-Tiongkok. Manajemen juga telah meningkatkan pengadaan beberapa komponen untuk pabrik-pabriknya di Amerika Utara selama dua tahun di tengah ancaman tarif.
“Itu memperumit strategi penetapan harga,” ujar Tesla dalam laporan Reuters pada April lalu.
Awal bulan ini, data Asosiasi Mobil Penumpang China Passenger Car Association menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik Tesla buatan China turun 9,9% menjadi 61.497 unit pada bulan Oktober dari tahun sebelumnya, membalikkan kenaikan 2,8% pada bulan September.
Baca Juga: Voting Gaji Rp14.400 Triliun Elon Musk: Nasib Tesla & xAI di Tangan Investor
Ketegangan antara kedua negara telah membuat para eksekutifdalam mode triase sepanjang tahun 2025. Presiden AS Donald Tarif Trump yang naik-turun dan kepanikan industri atas potensi kemacetan tanah jarang dan kekurangan chip telah membuat perusahaan mobil memikirkan kembali ketergantungan mereka pada China.
Tak hanya Tesla, General Motors minggu ini mengatakan kepada ribuan pemasok untuk menghapus komponen buatan China













