Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Charoen Laothammatas, presiden asosiasi, mengatakan bahwa pemerintah dan bank sentral harus segera mengambil tindakan untuk mencegah baht menguat secara berlebihan. Mata uang tersebut harus disesuaikan ke tingkat yang lebih kompetitif sambil memastikan stabilitas dan meminimalkan volatilitas, ujarnya.
"Tanpa langkah-langkah yang cepat, baht yang kuat dan berfluktuasi akan merugikan daya saing global beras Thailand dan pendapatan petani," ujar Bapak Charoen.
Selain mengganggu kinerja ekspor, penguatan baht juga berdampak pada industri pariwisata Thailand. Pasalnya, penguatan baht secara otomatis akan mendongkrak biaya liburan di Thailand bagi turis asing.
Tonton: Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Akhiri Era Dinasti Shinawatra
Kondisi ini akan berefek domino ke perekonomian Thailand, karena sektor pariwisata menyumbang 12% dari PDB, mengutip pernyataan Sethaput Suthiwartnareuput, Gubernur Bank of Thailand pada acara makan malam Kamar Dagang Jepang (JCC), Siam, 25 Maret 2024 lalu.