kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

The Fed mewaspadai risiko dari pelemahan inflasi dan ketegangan perdagangan


Selasa, 14 Mei 2019 / 10:17 WIB
The Fed mewaspadai risiko dari pelemahan inflasi dan ketegangan perdagangan


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penurunan prospek inflasi konsumen dan meningkatnya ketegangan perdagangan menarik perhatian pejabat Federal Reserve. Sebab, kondisi ini membuat para pengambil kebijakan ini menghadapi volatilitas pasar baru dan serangkaian risiko baru.

Mengutip Reuters, sebagian besar pejabat Fed mengabaikan perang dagang selama tidak menggagalkan ekspansi ekonomi AS. Para pejabat menekankan pertemuan jangka panjang antara AS-China adalah masalah lain yang memerlukan respons The Fed.

Namun, "Jika dampak dari tarif dan apapun reaksi pasar keuangan terhadap tarif tersebut menyebabkan lebih banyak perlambatan, maka kami memiliki instrumen yang tersedia, termasuk suku bunga yang lebih rendah," ujar Presiden The Fed Boston Eric Rosengren, dalam wawancara dengan Reuters.

Sementara Rosengren mengatakan dia tidak harus berharap penurunan suku bunga diperlukan, aksi jual di pasar pada Senin cukup dalam dan berpotensi mengganggu harapan inti The Fed bahwa suku bunga akan tetap ditahan untuk beberapa waktu mendatang.

Pasar saham utama AS turun sekitar 2%-3,5% pada Senin, sementara investor obligasi meningkatkan taruhannya secara tajam bahwa The Fed akan dipaksa untuk menurunkan suku bunga tahun ini. Spread antara obligasi jangka panjang dan jangka pendek berubah negatif. Beberapa pejabat melihatnya sebagai pertanda melemahnya kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi.

Setelah kebuntuan perundingan dagang AS-China pekan lalu dan ancaman tarif yang semakin tinggi, ada lebih banyak alasan untuk meyakini ketegangan akan berlangsung beberapa saat.

"Jika ini merupakan skenario terburuk dan tarifnya terus meningkat untuk jangka waktu yang lama, itu dapat mengubah keadaan yang berdampak nyata pada pertumbuhan PDB AS," ujar Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari kepada CNBC.

Sementara para pedagang dan analis pada Senin mengatakan volatilitas kemungkinan akan berlanjut.

Pejabat The Fed sangat berhati-hati untuk mengatakan bahwa belum ada perubahan dalam pandangan intinya yang memproyeksikan suku bunga akan dipertahankan di kisaran 2,25%-2,5% sampai pertumbuhan terbukti melemah dan inflasi terus melandai. 

Namun, ketika tensi perang dagang meningkat selama beberapa hari terakhir, para pedagang di pasar berjangka secara tegas berharap penurunan suku bunga The Fed dalam beberapa bulan ke depan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×