Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah Kota Wuhan, pusat wabah virus corona di China, melonggarkan langkah-langkah penguncian yang ketat seiring tidak ada kasus infeksi baru selama lima hari berturut-turut.
Melansir Reuters, saat ini, Wuhan tetap menjadi satu-satunya daerah berisiko tinggi di Provinsi Hubei, dengan kota dan kabupaten lain sudah turun status sebagai wilayah berisiko rendah.
Wuhan mulai terkunci pada 23 Januari lalu untuk membendung penyebaran virus corona. Di Ibu Kota Hubei ini pertama kali virus corona terdeteksi pada akhir Desember tahun lalu.
Baca Juga: Prediksi peneliti ITB: virus corona capai puncak pada minggu ketiga April
ada Minggu (22/3), orang sudah bisa memasuki Wuhan jika mereka dinyatakan sehat dan tidak demam. Penduduk Hubei yang terjebak di Wuhan dapat mengajukan permohonan keluar kota tetapi harus negatif virus corona.
Hanya, tidak ada indikasi warga Wuhan bisa meninggalkan kota karena alasan yang tidak penting.
Sementara China pada Senin (23/3) melaporkan penurunan jumlah harian kasus baru virus corona, membalikkan kenaikan selama empat hari berturut-turut.
Mengutip Reuters, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, China memiliki 39 kasus baru terkonfirmasi pada Minggu (22/3), turun dari 46 kasus sehari sebelumnya.
Semua kasus baru melibatkan para pelancong yang datang dari luar negeri. Banyak dari mereka adalah pelajar Tiongkok yang pulang ke kampung halaman.
Baca Juga: Pelesiran saat pandemi corona, artis crazy rich Malaysia tuai kecaman
Beijing meningkatkan langkah-langkah untuk mengatasi kasus infeksi impor, dengan mengalihkan semua penerbangan internasional yang tiba pada Senin (23/3) ke kota-kota lain, termasuk Shanghai dan Xian, tempat para penumpang akan menjalani pemeriksaan virus.
Orang asing yang kehilangan koneksi internasional sebagai akibat dari kebijakan itu terpaksa harus meninggalkan China. Karena itu, seorang pejabat Keimigrasian China menyatakan, warga negara asing harus "berpikir ulang" sebelum memilih Beijing sebagai titik transit.
Beijing melaporkan 10 kasus impor baru, menurut Komisi Kesehatan Nasional, turun dari 13 kasus di hari sebelumnya. Kasus datang dari Spanyol, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Pakistan.
Baca Juga: Bikin overdosis, Nigeria larang klorokuin untuk obat corona
Kasus harian infeksi dari luar negeri di Beijing mencapai rekor tertinggi pada 18 Maret lalu dengan 21 kasus.
Shanghai dan Guangzhou menyebutkan, semua penumpang internasional yang tiba akan menjalani tes virus corona, memperluas program yang sebelumnya hanya berlaku untuk mereka yang datang dari negara-negara yang sangat terdampak Covid-19.
Hingga Minggu (22/3), jumlah total kasus di China mencapai 81.093. Korban tewas bertambah menjadi 3.270, naik sembilan dari hari sebelumnya.