Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
7. Hubungan dengan Uang
Orang yang hemat biasanya memiliki hubungan yang positif dengan uang, melihatnya sebagai sarana untuk mencapai tujuan mereka daripada tujuan akhir. Mereka merasa memegang kendali atas keuangan mereka.
Mereka yang memiliki pola pikir miskin sering kali memiliki hubungan yang tegang dengan uang, mengalami kecemasan atau keputusasaan finansial. Mereka mungkin merasa uang memiliki kekuasaan atas mereka, bukan sebaliknya.
8. Perbandingan Sosial
Orang yang hemat jarang membandingkan diri mereka sendiri atau menyerah pada tekanan sosial untuk menyamai pengeluaran orang lain. Mereka merasa nyaman hidup di bawah kemampuan mereka untuk memenuhi tujuan keuangan mereka.
Pola pikir miskin dapat memicu perbandingan sosial yang tidak sehat, rasa malu tentang situasi keuangan seseorang, atau upaya untuk tampak lebih kaya daripada kenyataan.
Baca Juga: 5 Aset Paling Sering Diinvestasikan oleh Kelompok Tajir Melintir, Apa Saja?
9. Pendekatan Pemecahan Masalah
Orang yang hemat cenderung memecahkan masalah secara kreatif, menemukan cara inovatif untuk memenuhi kebutuhan mereka sambil mengurangi pengeluaran. Mereka memandang tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.
Mereka yang memiliki pola pikir miskin mungkin merasa kalah oleh kendala keuangan dan gagal mengidentifikasi solusi. Mereka terkadang bergantung pada perbaikan jangka pendek atau menyerah saat menghadapi kesulitan.
10. Sikap terhadap Kekayaan
Orang yang hemat biasanya memiliki pandangan optimis tentang kekayaan, percaya bahwa itu dapat dicapai melalui pilihan keuangan yang cerdas dan ketekunan. Mereka menganggap berhemat sebagai jalan menuju kebebasan finansial.
Pola pikir miskin mungkin memiliki keyakinan pesimis tentang kekayaan dan orang kaya, menganggap kesuksesan finansial tidak dapat dicapai atau eksklusif.