Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Pada Kamis (7/2), Trump menyampaikan rencananya kepada anggota parlemen dari Partai Republik dalam diskusi anggaran di Gedung Putih, menurut tiga sumber yang berbicara kepada Reuters.
Tarif impor yang lebih tinggi akan digunakan untuk membantu membiayai perpanjangan pemotongan pajak Trump tahun 2017, yang menurut analis independen dapat menambah triliunan dolar ke utang AS.
Meskipun tarif dapat menutupi sebagian biaya tersebut, penerimaan tarif hanya menyumbang sekitar 2% dari pendapatan tahunan AS dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Trump dan PM Jepang Ishiba Bertemu di Tengah Ketegangan Perang Dagang dengan China
Dampak terhadap Pasar dan Sentimen Konsumen
Pada Sabtu lalu, Trump mengumumkan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko, tetapi kemudian menundanya setelah mendapat reaksi negatif dari investor.
Kedua negara, yang merupakan mitra dagang terbesar AS, sepakat untuk meningkatkan upaya penegakan perbatasan sebagai kompromi.
Setelah laporan eksklusif Reuters mengenai rencana tarif ini muncul, pasar saham Wall Street mengalami penurunan lebih lanjut pada Jumat.
Sementara itu, sentimen konsumen AS turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada Februari, terutama di kalangan pendukung Republik, yang khawatir tarif baru akan memicu lonjakan inflasi.
Baca Juga: Trump Hapus Anggaran Jumbo! Ini Daftar Penghematan yang Sudah Dilakukan
Dinamika Politik di Kongres
Trump dan Partai Republik berencana mengumumkan paket kebijakan pajak dan belanja baru akhir pekan ini.
Namun, proposal ini menghadapi jalan terjal di Kongres, di mana Republik memiliki mayoritas tipis di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.
Mereka diperkirakan akan menggunakan aturan anggaran khusus untuk menghindari oposisi dari Partai Demokrat, sehingga diperlukan kesolidan penuh di internal Republik.
Trump dijadwalkan makan malam dengan anggota Senat dari Partai Republik pada Jumat dan menghadiri Super Bowl bersama Ketua DPR Mike Johnson pada Minggu.
Sementara itu, dalam sidang konfirmasinya pada Kamis, Greer menegaskan bahwa negara-negara lain harus mengurangi hambatan terhadap ekspor AS jika ingin mempertahankan akses mereka ke pasar AS.
"Jika saya dikonfirmasi, saya perlu pergi ke negara-negara ini dan menjelaskan bahwa jika mereka ingin terus mengakses pasar AS, maka kita harus memiliki hubungan dagang yang lebih seimbang," kata Greer.