kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.662.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Trump akan Umumkan Tarif Balasan terhadap Banyak Negara Pekan Depan


Sabtu, 08 Februari 2025 / 07:15 WIB
Trump akan Umumkan Tarif Balasan terhadap Banyak Negara Pekan Depan
ILUSTRASI. Donald Trump akan mengumumkan tarif balasan terhadap banyak negara pada Senin atau Selasa pekan depan. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan tarif balasan terhadap banyak negara pada Senin atau Selasa pekan depan.

Langkah ini menandai eskalasi besar dalam upayanya untuk merombak hubungan dagang global agar lebih menguntungkan AS.

Trump tidak menyebutkan negara mana saja yang akan terkena tarif baru, tetapi mengisyaratkan bahwa kebijakan ini akan berlaku secara luas dan bahkan dapat membantu mengatasi defisit anggaran AS.

Baca Juga: Emas Menguat untuk Pekan Keenam Berturut-turut akibat Permintaan Aset Safe Haven

"Saya akan mengumumkan kebijakan perdagangan balasan pekan depan, agar kita diperlakukan secara adil oleh negara lain," ujar Trump.

"Kami tidak ingin lebih, tidak juga kurang."

Langkah ini akan memenuhi janji kampanye Trump untuk menerapkan tarif impor AS setara dengan tarif yang dikenakan negara mitra dagang terhadap ekspor AS.

Tarif Otomotif dan Ketegangan dengan Uni Eropa

Pengumuman Trump ini disampaikan saat bertemu dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba.

Ia menegaskan bahwa tarif otomotif masih dalam pertimbangan, meskipun ada laporan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan pengecualian untuk beberapa negara.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Memerah akibat Eskalasi Perang Dagang dan Data Ekonomi yang Lemah

Trump selama ini mengeluhkan tarif 10% Uni Eropa terhadap impor mobil, yang jauh lebih tinggi dibandingkan tarif 2,5% AS untuk mobil impor.

Ia sering menyatakan bahwa Eropa tidak mau membeli mobil AS, tetapi mengirim jutaan unit mobil ke Amerika setiap tahun.

Namun, AS sendiri memberlakukan tarif 25% pada impor truk pickup, yang menjadi sumber keuntungan utama bagi produsen otomotif AS seperti General Motors, Ford, dan Stellantis.

Baca Juga: Trump Media Ajukan Merek Dagang untuk Produk Investasi Bitcoin dan Industri AS

Negara-Negara yang Berpotensi Terdampak

Dalam sidang konfirmasi baru-baru ini, Howard Lutnick, calon Menteri Perdagangan AS, menyatakan kekhawatirannya terhadap tingginya tarif impor India.

Sementara Jamieson Greer, calon Perwakilan Dagang AS, menyoroti hambatan perdagangan yang diberlakukan oleh Vietnam dan Brasil.

Menurut data Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), tarif rata-rata berbobot perdagangan AS sekitar 2,2%, dibandingkan dengan: 12% di India, 6,7% di Brasil, 5,1% di Vietnam, dan 2,7% di Uni Eropa.

Baca Juga: Ketidakpastian Global Tinggi, Koin Kripto Apa yang Paling Menarik?

Pada Kamis (7/2), Trump menyampaikan rencananya kepada anggota parlemen dari Partai Republik dalam diskusi anggaran di Gedung Putih, menurut tiga sumber yang berbicara kepada Reuters.

Tarif impor yang lebih tinggi akan digunakan untuk membantu membiayai perpanjangan pemotongan pajak Trump tahun 2017, yang menurut analis independen dapat menambah triliunan dolar ke utang AS.

Meskipun tarif dapat menutupi sebagian biaya tersebut, penerimaan tarif hanya menyumbang sekitar 2% dari pendapatan tahunan AS dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Trump dan PM Jepang Ishiba Bertemu di Tengah Ketegangan Perang Dagang dengan China

Dampak terhadap Pasar dan Sentimen Konsumen

Pada Sabtu lalu, Trump mengumumkan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko, tetapi kemudian menundanya setelah mendapat reaksi negatif dari investor.

Kedua negara, yang merupakan mitra dagang terbesar AS, sepakat untuk meningkatkan upaya penegakan perbatasan sebagai kompromi.

Setelah laporan eksklusif Reuters mengenai rencana tarif ini muncul, pasar saham Wall Street mengalami penurunan lebih lanjut pada Jumat.

Sementara itu, sentimen konsumen AS turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada Februari, terutama di kalangan pendukung Republik, yang khawatir tarif baru akan memicu lonjakan inflasi.

Baca Juga: Trump Hapus Anggaran Jumbo! Ini Daftar Penghematan yang Sudah Dilakukan

Dinamika Politik di Kongres

Trump dan Partai Republik berencana mengumumkan paket kebijakan pajak dan belanja baru akhir pekan ini.

Namun, proposal ini menghadapi jalan terjal di Kongres, di mana Republik memiliki mayoritas tipis di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.

Mereka diperkirakan akan menggunakan aturan anggaran khusus untuk menghindari oposisi dari Partai Demokrat, sehingga diperlukan kesolidan penuh di internal Republik.

Trump dijadwalkan makan malam dengan anggota Senat dari Partai Republik pada Jumat dan menghadiri Super Bowl bersama Ketua DPR Mike Johnson pada Minggu.

Sementara itu, dalam sidang konfirmasinya pada Kamis, Greer menegaskan bahwa negara-negara lain harus mengurangi hambatan terhadap ekspor AS jika ingin mempertahankan akses mereka ke pasar AS.

"Jika saya dikonfirmasi, saya perlu pergi ke negara-negara ini dan menjelaskan bahwa jika mereka ingin terus mengakses pasar AS, maka kita harus memiliki hubungan dagang yang lebih seimbang," kata Greer.

Selanjutnya: Catat Persyaratan dan Cara Pendaftaran Penerimaan Polri 2025 Jalur Akpol

Menarik Dibaca: Apa Saja Ciri-ciri Gula Darah Naik? Berikut Ciri serta Cara Mengatasinya



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×