kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.454   9,00   0,05%
  • IDX 7.122   15,62   0,22%
  • KOMPAS100 1.037   3,05   0,30%
  • LQ45 808   1,92   0,24%
  • ISSI 224   1,23   0,55%
  • IDX30 422   1,16   0,27%
  • IDXHIDIV20 508   6,18   1,23%
  • IDX80 117   0,36   0,31%
  • IDXV30 122   1,99   1,66%
  • IDXQ30 138   0,44   0,32%

Trump Berencana Pindahkan Satu Juta Warga Palestina, Ini Negara yang Dibidik


Senin, 19 Mei 2025 / 07:15 WIB
Trump Berencana Pindahkan Satu Juta Warga Palestina, Ini Negara yang Dibidik
ILUSTRASI. Donald Trump dilaporkan sedang menyusun rencana untuk memindahkan satu juta warga Palestina secara permanen dari Gaza ke Libya. REUTERS/Nathan Howard 


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden AS Donald Trump dilaporkan sedang menyusun rencana untuk memindahkan satu juta warga Palestina secara permanen dari Gaza ke Libya.

Mengutip The Telegaph yang melansir NBC News, pejabat AS telah memulai diskusi dengan pemerintah Libya tentang pemukiman kembali setengah dari populasi jalur tersebut.  

NBC News mengutip lima orang sumber yang mengetahui detil rencana tersebut.

Tidak ada rincian yang dirilis tentang kesepakatan potensial tersebut, yang terungkap saat Israel dan Hamas melanjutkan pembicaraan tidak langsung di Qatar mengenai nasib para sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.

Dijelaskan lebih jauh bahwa negara gurun itu akan diberi kompensasi yang besar.

Minggu lalu, AS dilaporkan mengadakan pembicaraan dengan Pemerintah Persatuan Nasional yang berpusat di Tripoli, yang menguasai wilayah barat negara Afrika utara itu, tentang pencairan aset negara Libya yang dibekukan senilai miliaran dolar.

Dana kekayaan negara Libya menyimpan sekitar US$ 60 miliar dalam bentuk obligasi pemerintah AS yang telah diblokir oleh Washington sejak Muammar Gaddafi, diktator negara itu, digulingkan oleh pemberontak yang didukung NATO pada tahun 2011.

Baca Juga: Ratusan Warga Gaza Tewas dalam 72 Jam, Hamas-Israel Kembali ke Meja Perundingan

Belum ada kesepakatan yang diselesaikan dan pejabat AS sejauh ini membantah klaim bahwa mereka sedang mengusahakannya.

Libya telah berada dalam keadaan perang saudara yang hampir permanen sejak penggulingan Gaddafi. 

Negara ini memiliki dua pemerintahan. Pertama, pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli yang diduga telah dibicarakan oleh Amerika. Kedua, wilayah kekuasaan yang jauh lebih besar yang dikendalikan oleh Khalifa Haftar, panglima perang yang bermarkas di Benghazi.

Oleh karena itu, memindahkan satu juta warga Palestina, setengah dari populasi Gaza, dari satu zona perang ke zona perang lainnya akan menimbulkan tantangan yang cukup besar. 

Mengingat bahwa Libya hanya memiliki tujuh juta orang, arus pengungsi yang begitu besar juga akan berdampak signifikan terhadap masyarakat.

Meskipun tekanan AS terhadap Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, untuk mengakhiri operasinya di Gaza terus meningkat, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan Operasi Gideon’s Chariots, yang akan memperluas operasi militer ke sebagian besar wilayah tersebut.

Tonton: Pernyataan Lengkap Trump dan Netanyahu Soal Pemindahan Penduduk Gaza ke Negara Ketiga

Peningkatan pengeboman Israel telah menewaskan sekitar 250 orang di Gaza dalam 48 jam terakhir, menurut pejabat di kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Sebagai bagian dari operasi baru tersebut, Israel berencana untuk memaksa warga Palestina pindah ke perkemahan di sekitar pusat-pusat tempat IDF akan mendistribusikan ransum. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan tentang kemungkinan bencana kelaparan di Gaza setelah Israel memblokir pengiriman bantuan ke jalur tersebut pada awal Maret.

Selanjutnya: 10 Jenis Kerja Online dari Rumah yang Banyak Dibutuhkan di Tahun 2025

Menarik Dibaca: 10 Jenis Kerja Online dari Rumah yang Banyak Dibutuhkan di Tahun 2025



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×