kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.491   -21,00   -0,13%
  • IDX 6.894   62,20   0,91%
  • KOMPAS100 1.000   9,34   0,94%
  • LQ45 774   6,67   0,87%
  • ISSI 220   2,81   1,30%
  • IDX30 401   2,46   0,62%
  • IDXHIDIV20 475   1,62   0,34%
  • IDX80 113   1,02   0,91%
  • IDXV30 115   0,11   0,09%
  • IDXQ30 131   0,72   0,56%

Trump Inginkan Kesepakatan Perdagangan yang Adil dengan China


Selasa, 06 Mei 2025 / 09:53 WIB
Trump Inginkan Kesepakatan Perdagangan yang Adil dengan China
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu (4/5/2025) mengatakan, AS sedang melakukan pertemuan dengan banyak negara, termasuk China, untuk membahas kesepakatan perdagangan. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu (4/5/2025) mengatakan, AS sedang melakukan pertemuan dengan banyak negara, termasuk China, untuk membahas kesepakatan perdagangan.

Dan prioritas utamanya dengan China adalah untuk mengamankan kesepakatan perdagangan yang adil.

Melansir Reuters, Trump mengatakan kepada wartawan di dalam Air Force One bahwa ia tidak berencana untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping minggu ini. Akan tetapi, pejabat AS sedang berbicara dengan pejabat China tentang berbagai hal yang berbeda.

Ketika ditanya apakah ada perjanjian perdagangan yang akan diumumkan minggu ini, Trump mengatakan bahwa hal itu "sangat mungkin terjadi" tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pejabat tinggi Trump telah terlibat dalam serangkaian pertemuan dengan mitra dagang sejak presiden memberlakukan tarif 10% pada sebagian besar negara pada tanggal 2 April, bersama dengan tarif yang lebih tinggi untuk banyak mitra dagang yang kemudian ditangguhkan selama 90 hari. 

Trump juga telah mengenakan tarif 25% pada mobil, baja dan aluminium, tarif 25% pada Kanada dan Meksiko, dan tarif 145% pada Tiongkok.

Baca Juga: Donald Trump Tak akan Maju Pilpres AS Tahun 2028, Siapa Sosok Pengganti yang Tepat?

Trump menyatakan ia tidak berharap untuk mencapai kesepakatan dengan beberapa negara, tetapi sebaliknya dapat menetapkan tarif tertentu untuk mitra dagang tersebut dalam dua hingga tiga minggu ke depan. 

Belum jelas apakah ia merujuk pada tarif timbal balik yang diumumkan pada tanggal 2 April, yang akan mulai berlaku pada tanggal 8 Juli setelah jeda selama 90 hari.

Trump mengulangi klaimnya bahwa Tiongkok telah menipu AS selama bertahun-tahun dalam perdagangan global. Dia menambahkan bahwa langkah mantan Presiden Richard Nixon untuk menjangkau dan menjalin hubungan dengan Tiongkok adalah "hal terburuk" yang pernah dilakukannya.

Trump terdengar lebih optimistis tentang Tiongkok dan prospek untuk mencapai kesepakatan dalam sebuah wawancara dengan NBC News yang direkam pada hari Jumat dan disiarkan pada hari Minggu.

Tonton: Industri Film Hollywood Lesu, Trump Kenakan Tarif 100% untuk Film Impor

Dalam wawancara tersebut, ia mengakui bahwa ia telah mengambil Tindakan sangat keras terhadap Tiongkok, yang pada dasarnya memutus perdagangan antara dua ekonomi teratas dunia. Tetapi Trump mengatakan Beijing sekarang ingin mencapai kesepakatan.

"Kami telah melakukan penghentian secara mendadak," katanya. "Itu berarti kami tidak kehilangan satu triliun dolar ... karena kami tidak berbisnis dengan mereka saat ini. Dan mereka ingin membuat kesepakatan. Mereka sangat ingin membuat kesepakatan. Kita akan lihat bagaimana hasilnya nanti, tetapi itu harus menjadi kesepakatan yang adil."

Selanjutnya: BRI Salurkan Kredit di Segmen Mikro Hingga Rp 632,22 Triliun di Kuartal l 2025

Menarik Dibaca: 4 Tanda Utama Anda Kebanyakan Duduk yang Bisa Pengaruhi Kesehatan



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×