kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,08   6,72   0.72%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump: Jatuhkan sanksi terhadap Turki lebih baik ketimbang ikut berperang di Suriah


Rabu, 16 Oktober 2019 / 22:49 WIB
Trump: Jatuhkan sanksi terhadap Turki lebih baik ketimbang ikut berperang di Suriah
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump berbicara tentang penyelidikan pemakzulan selama pertemuannya dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto di Gedung Putih di Washington, AS, 2 Oktober 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Pergerakan pasukan Rusia terjadi beberapa hari terakhir, setelah SDF membuat kesepakatan dengan Pemerintah Suriah untuk mengerahkan tentara di perbatasan Turki, menyusul invasi Turki ke Timur Laut Suriah pekan lalu.

"Pasukan Rusia mencapai daerah di luar Kobani, sekitar empat-lima kilometer di luar kota, setelah melintasi Efrat," kata Rami Abdulrahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang berbasis di Inggris, Rabu (16/10), seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Erdogan: Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan serangan Turki ke Suriah

Perjanjian militer SDF dengan Damaskus dan sekutunya Moskow menandai perubahan mendadak dalam kebijakan, menyusul pengumuman Amerika Serikat (AS) yang menarik pasukannya Timur Laut Suriah. Di daerah ini, AS bersekutu dengan SDF pimpinan Kurdi untuk menggulingkan Negara Islam.

Sebelumnya, Erdogan menegaskan, serangan Turki ke Timur Laut Suriah akan berakhir jika pejuang Kurdi di wilayah itu menjatuhkan senjata mereka. Ini merupakan solusi tercepat untuk mengakhiri serangan.

Dan, Erdogan memperingatkan, tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan serangan Turki ke Suriah sampai pejuang Kurdi betul-betul menyerah. "Operasi akan berakhir ketika zona aman terbentuk," tegasnya, Rabu (16/10), seperti dikutip Reuters.




TERBARU

[X]
×