kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Trump Tunggu Respons China Sebelum Tarif 104% Diberlakukan


Selasa, 08 April 2025 / 22:30 WIB
Trump Tunggu Respons China Sebelum Tarif 104% Diberlakukan
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump memegang dokumen 'Hambatan Perdagangan Luar Negeri' saat menyampaikan pidato tentang tarif di Rose Garden di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 2 April 2025.?REUTERS/Carlos Barria/File Photo/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Konsumen pun mulai menimbun barang. “Saya beli dua kali lipat dari biasanya – kacang-kacangan, makanan kaleng, tepung, apa saja,” kata Thomas Jennings (53 tahun) saat berbelanja di Walmart New Jersey.

Baca Juga: China Sebut Tarif AS sebagai Aksi Pembulian, Ini Ajakan Tiongkok ke Negara Lain

Di tengah saling serang antara dua ekonomi terbesar dunia, Kementerian Luar Negeri China mengkritik pernyataan Wakil Presiden AS JD Vance dalam wawancara di Fox News sebagai “bodoh dan tidak sopan.”

Dalam membela tarif Trump, Vance mengkritik model ekonomi AS yang menurutnya justru merugikan pekerja sendiri: “Kita meminjam uang dari petani China untuk membeli barang-barang yang mereka produksi.”

Sementara itu, Vietnam meminta penundaan penerapan tarif selama 45 hari dan Indonesia mengumumkan sejumlah konsesi untuk produk impor AS, termasuk pengurangan pajak atas barang elektronik dan baja.

Pasar Saham Pulih, Eropa Siapkan Balasan

Pasar saham global menunjukkan pemulihan pada Selasa setelah penurunan tajam selama beberapa hari terakhir.

Sejumlah pemimpin bisnis, termasuk yang dekat dengan Trump, telah mendesaknya untuk membatalkan rencana tarif tersebut.

Baca Juga: Trump Ancam Tambah Tarif 50% Lagi Atas China, Jika Tiongkok Tak Cabut Tarif Balasan

Saham-saham Eropa bangkit dari posisi terendah 14 bulan setelah empat hari berturut-turut mengalami penurunan. Sementara harga minyak dunia stabil setelah sempat jatuh ke level terendah dalam empat tahun.

Di Wall Street, indeks utama kembali menguat dipimpin saham sektor teknologi.

Sementara itu, Komisi Eropa tengah mempertimbangkan tarif balasan sebesar 25% atas berbagai produk AS termasuk kedelai, kacang-kacangan, dan sosis, meskipun beberapa produk potensial seperti bourbon dikeluarkan dari daftar. Para pejabat menyatakan siap untuk bernegosiasi.

Blok Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara masih menghadapi tarif atas mobil dan logam yang telah berlaku, serta berpotensi terkena tarif tambahan 20% untuk produk lain mulai Rabu.

Baca Juga: Tak Seperti China, Mengapa Indonesia Tak Balas Saja Tarif Trump?

Trump juga mengancam akan mengenakan tarif terhadap minuman beralkohol asal Eropa.

Perusahaan farmasi Eropa turut menyuarakan kekhawatiran terhadap dampak tarif. Dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mereka memperingatkan bahwa kebijakan Trump justru bisa mempercepat relokasi industri dari Eropa ke AS.



TERBARU

[X]
×