kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

TSMC Naikkan Proyeksi Pendapatan 2025, Optimistis terhadap Megatrend AI Global


Kamis, 16 Oktober 2025 / 20:55 WIB
TSMC Naikkan Proyeksi Pendapatan 2025, Optimistis terhadap Megatrend AI Global
ILUSTRASI. A logo of taiwanese chip giant TSMC is seen at southern Taiwan science park in Tainan, Taiwan December 29, 2022.REUTERS/Ann Wang


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), produsen chip paling maju di dunia, menaikkan proyeksi pendapatan tahunannya setelah mencatat laba kuartalan tertinggi sepanjang sejarah.

Langkah ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap lonjakan permintaan chip yang didorong oleh tren kecerdasan buatan (AI) global.

TSMC kini memproyeksikan pertumbuhan pendapatan tahun 2025 berada di kisaran pertengahan 30% dalam denominasi dolar AS, naik dari proyeksi sebelumnya sekitar 30%.

Baca Juga: Pendapatan TSMC Naik 30% pada Kuartal III 2025, Didorong Lonjakan Permintaan Chip AI

Perusahaan juga mempertahankan rencana belanja modal hingga US$42 miliar tahun depan.

“Permintaan chip untuk AI ternyata jauh lebih kuat dibandingkan perkiraan tiga bulan lalu,” ujar CEO TSMC C.C. Wei dalam konferensi pers kinerja kuartal III, Kamis (16/10/2025).

“Kami juga menerima sinyal yang sangat kuat dari para pelanggan dan bahkan pelanggan mereka yang meminta tambahan kapasitas produksi. Keyakinan kami terhadap megatren AI semakin menguat.”

Optimisme tersebut sejalan dengan maraknya kerja sama besar antara perusahaan AI dan produsen chip, seperti OpenAI, Nvidia, AMD, dan Broadcom, yang tengah membangun pusat data berkapasitas triliunan dolar AS.

Permintaan besar terhadap chip menjadi katalis utama investasi tersebut, mengingat chip berperan signifikan dalam biaya pembangunan data center.

Meski sebagian kalangan pasar mewaspadai potensi terbentuknya gelembung investasi seperti era dot-com, berbagai indikator menunjukkan permintaan masih solid.

Misalnya, ABB melaporkan lonjakan pesanan dari proyek pusat data di AS, sementara Macquarie Asset Management menegaskan bahwa penjualan bisnis data centernya senilai US$40 miliar bukan pertanda puncak dari tren global tersebut.

Baca Juga: Intel Dikabarkan Dekati TSMC untuk Kerja Sama dan Investasi

Laba Tembus Rekor

Pada kuartal III-2025, TSMC mencatat lonjakan laba bersih 39,1% menjadi NT$452,3 miliar (sekitar US$14,76 miliar), jauh di atas estimasi pasar sebesar NT$417,7 miliar berdasarkan konsensus LSEG.

Kinerja tersebut didorong oleh permintaan tinggi untuk chip berteknologi tinggi yang digunakan pada berbagai aplikasi AI.

“Kami yakin permintaan chip berteknologi mutakhir ini nyata, bukan spekulatif. Kami terus bekerja keras untuk memperkecil kesenjangan antara kapasitas dan permintaan,” kata Wei.

Baca Juga: Survei HSBC: Treasurer RI Optimistis pada AI, tapi Risiko Siber Bikin Waswas




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×