kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.282   20,00   0,12%
  • IDX 7.923   -4,22   -0,05%
  • KOMPAS100 1.111   -2,68   -0,24%
  • LQ45 822   -7,37   -0,89%
  • ISSI 266   0,72   0,27%
  • IDX30 424   -4,20   -0,98%
  • IDXHIDIV20 493   -4,48   -0,90%
  • IDX80 124   -0,92   -0,74%
  • IDXV30 132   -1,06   -0,80%
  • IDXQ30 138   -1,41   -1,01%

Ukraina Hantam Ekonomi Perang Putin, Kilang dan Terminal Minyak Rusia Terbakar


Selasa, 26 Agustus 2025 / 09:09 WIB
Ukraina Hantam Ekonomi Perang Putin, Kilang dan Terminal Minyak Rusia Terbakar
ILUSTRASI. Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap kilang minyak dan infrastruktur ekspor Rusia. Oleg Petrasiuk/Press Service of the 24th King Danylo Separate Mechanized Brigade of the Ukrainian Armed Forces/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap kilang minyak dan infrastruktur ekspor Rusia. Yakni dengan  menyerang sektor terpenting ekonomi Presiden Vladimir Putin. 

Langkah ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka dapat melawan balik di tengah upaya Amerika Serikat untuk menengahi kesepakatan damai.

Reuters melaporkan, serangan tersebut mengganggu pemrosesan dan ekspor minyak Moskow, menyebabkan kelangkaan bensin di beberapa wilayah Rusia, dan merupakan respons terhadap kemajuan Moskow di garis depan dan gempurannya terhadap fasilitas gas dan listrik Ukraina.

Menurut para analis, langkah Kyiv merupakan upaya untuk meningkatkan taruhan dalam kemungkinan perundingan damai dan menantang gagasan bahwa Ukraina telah kalah perang setelah Presiden AS Donald Trump dan Putin bertemu di Alaska bulan ini.

Berdasarkan perhitungan Reuters, serangan Ukraina terhadap 10 pabrik mengganggu setidaknya 17% kapasitas kilang Rusia, atau 1,1 juta barel per hari.

Perang drone telah mendorong lebih banyak minyak mentah untuk diekspor dari negara pengekspor minyak nomor 2 dunia. Sementara, Washington mendesak Tiongkok dan India untuk mengurangi pembelian minyak Rusia.

Baca Juga: Abaikan AS, India Siap Beli Minyak dengan Harga Terbaik, Termasuk dari Rusia

Serangan terhadap kilang minyak terjadi ketika permintaan musiman Rusia untuk bensin dari wisatawan dan petani mencapai puncaknya.

Rusia telah memperketat larangan ekspor bensinnya pada bulan Juli untuk mengatasi lonjakan permintaan domestik bahkan sebelum serangan.

Terjadi kekurangan bensin di beberapa wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia, Rusia bagian selatan, dan bahkan Timur Jauh, yang memaksa para pengendara beralih ke bensin yang lebih mahal karena kekurangan bensin jenis A-95.

"Kami akan bertahan, tetapi ini merupakan pukulan besar bagi anggaran keluarga kami, pukulan besar. Ini benar-benar terasa," kata Svetlana Bazhanova, seorang penduduk Sevastopol, kota terbesar di Krimea yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.

Pelabuhan Vladivostok di timur jauh Rusia mengalami antrean panjang mobil di pom bensin, menurut seorang reporter Reuters. Kekurangan ini disebabkan oleh arus masuk wisatawan musiman, kata otoritas setempat.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Pasca Serangan Ukraina Menghantam Fasilitas Energi Rusia




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×