Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BAGHDAD. Ulama Muslim terkemuka Irak Grand Ayatollah Ali al-Sistani, pada hari Jumat mengutuk serangan timbal balik Amerika Serikat (AS) dan Iran di tanah Irak dan memperingatkan akan memburuknya keamanan di negara itu dan wilayah yang lebih luas sebagai akibat dari kebuntuan Washington dengan Teheran.
Mengutip Reuters, Jumat (10/1), Amerika Serikat membunuh komandan militer top Iran Qassem Soleimani dan didukung Iran dalam serangan udara di sebelah bandara Baghdad pada 3 Januari.
Baca Juga: Iran: Operasi psikologis AS hanya menambah garam ke luka korban pesawat Ukraina
Iran menanggapi Selasa malam dengan menembakkan rudal ke pasukan pimpinan AS di Irak.
Itu adalah eskalasi ketegangan yang paling serius antara Amerika Serikat dan Iran dan menimbulkan kekhawatiran konflik skala penuh di Timur Tengah antara kedua musuh.
Grand Ayatollah Ali al-Sistani mengatakan, serangan itu merupakan pelanggaran kedaulatan dan bahwa tidak ada kekuatan asing yang diizinkan untuk menentukan nasib Irak.
Baca Juga: Trump: Kesepakatan dagang dengan China dapat diteken tak lama setelah 15 Januari
Sistani menyampaikan pesannya melalui perwakilan yang berbicara pada doa Jumat di kota suci Kerbala.
"Penggunaan metode over-the-top oleh berbagai pihak yang memiliki kekuatan dan pengaruh ... hanya akan mengakar krisis dan mencegah solusi," kata perwakilan tersebut.
Baca Juga: Iran undang Boeing ikut selidiki jatuhnya pesawat Ukraina
"Tindakan agresif berbahaya terbaru, yang berulang kali melanggar kedaulatan Irak, adalah bagian dari situasi yang memburuk" di wilayah itu, katanya.