kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,40   0,74   0.08%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Unilever Mendekati Ekuitas Swasta untuk Jual Bisnis Es Krimnya


Jumat, 22 Maret 2024 / 13:45 WIB
Unilever Mendekati Ekuitas Swasta untuk Jual Bisnis Es Krimnya
Unilever, perusahaan raksasa dalam industri barang konsumen, tengah mendekati kelompok ekuitas swasta untuk menjual bisnis es krimnya.


Sumber: Financial Times | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Unilever Plc, perusahaan raksasa dalam industri barang konsumen, tengah mendekati kelompok ekuitas swasta untuk menjual bisnis es krimnya. Langkah ini terjadi setelah Unilever mengumumkan rencananya untuk menghentikan bisnis es krim.

Bankir dari Morgan Stanley dan JPMorgan telah menghubungi para investor potensial untuk menarik minat pada bisnis es krim Unilever.

Bisnis ini termasuk merek-merek terkenal seperti Wall's, Magnum, dan Ben & Jerry's. Meskipun masih pada tahap awal, negosiasi sedang berlangsung.

Bisnis es krim Unilever merupakan pemimpin global dalam kategorinya. Nilainya diperkirakan berkisar antara €10 miliar hingga €15 miliar dalam kesepakatan apa pun, menurut sumber terpercaya. Namun, Barclays memperkirakan nilai unit es krim tersebut bisa mencapai €17 miliar.

Baca Juga: Menakar Dampak Keputusan Unilever Memisahkan Bisnis Divisi Es Krim

Keputusan Unilever untuk menjual bisnis es krim ini muncul setelah CEO Hein Schumacher merumuskan rencana untuk memisahkan bisnis es krim tersebut dan melakukan pemotongan 7.500 pekerjaan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.

Meskipun Schumacher menyatakan bahwa bisnis es krim kemungkinan akan terdaftar pada akhir tahun 2025, belum ada keputusan final mengenai bagaimana pemisahannya. Unilever juga tidak menutup kemungkinan untuk opsi lain yang dapat memberikan keuntungan maksimal bagi para pemegang saham.

Viennetta Kembali, Kan!

Divisi es krim Unilever menyumbang sekitar 16% dari total penjualan grup tersebut. Schumacher, yang mengambil alih kepemimpinan pada bulan Juli sebelumnya, mendapat mandat untuk mengubah arah perusahaan dari dewan direksi, termasuk investor aktivis Nelson Peltz.

Pertimbangan pajak juga menjadi faktor penting dalam penjualan ini. Tawaran untuk mengakuisisi bisnis es krim Unilever kemungkinan harus memberikan premi besar terhadap nilai unit tersebut jika dipisahkan dari perusahaan utama.

Baca Juga: Inovasi dan Fokus Merek Global, Strategi Unilever Menuju Profitabilitas Berkelanjutan

Tantangan yang mungkin dihadapi dalam penjualan ini adalah merek Ben & Jerry's. Meskipun menghasilkan arus kas yang kuat, pendirian merek ini terkadang menimbulkan kontroversi politik yang dapat mempengaruhi nilai bisnis secara keseluruhan.

Unilever telah menjual asetnya kepada kelompok ekuitas swasta sebelumnya. Misalnya, KKR mengakuisisi bisnis spreadnya pada tahun 2017. Sekarang, CVC, yang sebelumnya membeli bisnis teh Unilever, juga tertarik untuk membeli divisi es krim ini.

Dengan melepas bisnis es krimnya, Unilever akan fokus pada empat bisnis lainnya: kecantikan dan kesejahteraan, perawatan pribadi, perawatan rumah, dan nutrisi. Kombinasi dari portofolio produk yang luas dan pertumbuhan yang lambat telah menarik perhatian investor seperti Peltz.

Baca Juga: Unilever Pisahkan Bisnis Es Krim Tahun Depan, 7.500 Pekerja Bakal Terkena PHK

Meskipun Unilever, Morgan Stanley, JPMorgan, dan CVC menolak untuk berkomentar, langkah ini menjadi sorotan dalam dunia bisnis karena potensi dampaknya terhadap pasar dan strategi Unilever ke depannya.




TERBARU

[X]
×