kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Usai Kesepakatan Tarif, Peritel AS Mulai Borong Barang dari China


Jumat, 16 Mei 2025 / 16:37 WIB
Usai Kesepakatan Tarif, Peritel AS Mulai Borong Barang dari China
ILUSTRASI. Walmart Chile workers, take part in a national strike of supermarkets in Vina del Mar, Chile July 14, 2024. REUTERS/Rodrigo Garrido


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasca keputusan Amerika Serikat (AS) dan China memangkas tarif impor, para peritel AS seperti Walmart dan sejumlah merek pakaian berlomba mengamankan pasokan barang dari China. Hal ini dilakukan menjelang musim belanja musim panas yang dimulai akhir Mei ini. 

Pada Senin (12/5), AS dan China sepakat memangkas tarif impor AS atas barang dari China dari 145% menjadi 30% selama tiga bulan ke depan. Menurut perusahaan logistik Portless yang membantu merek e-commerce AS mengimpor barang dari China melalui udara, langkah ini memicu kembali pemesanan dan pengiriman barang-barang musim panas seperti gaun santai, pakaian renang, sandal clog, dan sunscreen dari pabrik-pabrik China. "Begitu tarif dipangkas, para klien kami langsung mengatakan kami langsung tancap gas," ujar Izzy Rosenzweig, CEO Portless, yang melayani merek pakaian renang Hapari dan produsen obat serangga NatPat. 

Biasanya, perusahaan di AS mengandalkan pengiriman laut yang membutuhkan waktu 30 hingga 60 hari untuk sampai, tergantung tujuan dan ukuran kapal. "Karena itu, pemesanan musim panas biasanya dimulai sejak akhir musim dingin atau awal musim semi," ujar John Harmon, Direktur Riset Teknologi di Coresight Research dikutip Reuters.

Baca Juga: Trump Sebut Amerika 'Negara Bodoh' Gara-Gara Kasus Kewarganegaraan Kontroversial

Namun, setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif baru sebesar 145% pada 9 April, banyak perusahaan menghentikan pemesanan. Data Vizion yang dikutip TD Cowen menunjukkan pemesanan kontainer dari China ke AS turun 50% pada akhir April.

Tren ini berbalik pada Senin, namun Harmon memperingatkan, rantai pasokan butuh waktu untuk kembali berjalan normal. "Sudah dua hari ini sangat sibuk. Kami sedang memesan kontainer dan sebagian barang kami sudah dalam perjalanan ke pelabuhan Shenzhen," ujar Liu, produsen mainan dari Dongguan, China Selatan. Liu yang menyuplai perusahaan seperti Walmart, menyebut lalu lintas menuju pelabuhan kini kembali padat.

Newell Brands, produsen produk konsumen yang juga menjadi pemasok Walmart mengatakan, telah kembali mengirimkan kereta dorong bayi dan kursi bayi Graco yang sebelumnya disimpan di gudang China. Meskipun terjadi lonjakan pengiriman, tarif pengiriman belum naik signifikan. 

Data Freightos menunjukkan, tarif pengiriman kontainer 40 kaki dari China ke Pantai Barat AS naik 3% dalam sepekan menjadi US$ 2.395 pada Senin, atau setengah dari harga pada Februari lalu. Namun, sejumlah perusahaan seperti Bogg Bag mulai khawatir biaya kontainer akan melonjak. CEO Bogg Bag, Kim Vaccarella, mengatakan, telah mempercepat produksi tas buatannya di China agar bisa sampai ke New Jersey pada Agustus. Perusahaan ini memilih fokus pada produk populer agar lebih cepat dikirimkan.

Meskipun tarif diturunkan, AS tetap mengenakan bea 30% atas impor dari China. Bea impor ini dinilai tetap membebani pelaku usaha, baik besar maupun kecil.

Baca Juga: Kejutan Besar! India Tawarkan Perdagangan Bebas Tarif Produk AS, Trump Bilang Begini

Pihak Walmart mengatakan, setelah laporan pendapatan kuartalan bahwa harga bisa mulai dinaikkan akhir Mei. Merek sandal Jerman, Birkenstock, juga mengumumkan kenaikan harga secara global. Menurut analis CFRA, Arun Sundaram, perusahaan seperti Walmart, Costco, dan Target telah mempercepat pemesanan sejak awal tahun. 

Walmart mencatat, peningkatan inventaris sebesar 3% hingga 31 Januari kenaikan pertama dalam hampir dua tahun. Sementara itu, inventaris Costco naik hampir 10%, Zumiez sebesar 14%, dan Target sebesar 7%. 

Sundaram memperkirakan, lonjakan permintaan saat ini bisa menyebabkan kemacetan rantai pasokan, meski tidak separah masa pandemi 2021-2022. Beberapa produsen dekorasi Halloween mengatakan mereka harus berpacu dengan waktu untuk memproduksi dan mengirim barang dalam jendela 90 hari ini.

Gene Seroka, Direktur Eksekutif Pelabuhan Los Angeles, mengatakan, pelaku bisnis mungkin kesulitan mempersiapkan produk untuk musim panas dan musim kembali ke sekolah di bulan Juli. "Kami sekarang fokus pada pesanan terakhir untuk musim kembali ke sekolah, serta sisa pesanan fesyen musim panas. Waktunya benar-benar mepet," ujar Seroka.

Stephen Lamar dari American Apparel & Footwear Association memperingatkan potensi kemacetan di pelabuhan jika terlalu banyak perusahaan tergesa-gesa mengimpor barang saat ini. "Perang tarif ini telah menunda pengiriman perlengkapan sekolah hingga sebulan," kata Lamar.

Baca Juga: Qatar Siap Investasi Rp165,5 Triliun di Pangkalan Militer AS Terbesar di Timur Tengah     

Selanjutnya: Banyak Dipertanyakan Investor Global, Misbakhun: Tak Perlu Khawatir dengan Danantara

Menarik Dibaca: Promo JSM Hypermart Weekend 16-19 Mei, Aneka Sosis Kanzler Diskon sampai Rp 23.000



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×