Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kerkhove juga memastikan bahwa di fasilitas kesehatan, pihaknya memastikan pekerja medis menggunakan standar pencegahan dengan pengecualian, mereka menggunakan prosedur penggunaan aerosol.
Baca Juga: Ramalan ILO: Bakal ada 25 juta orang di dunia kehilangan pekerjaan akibat corona
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Robert Redfield mengatakan pada kongres bulan lalu bahwa CDC secara agresif telah mengevaluasi berapa lama ketahanan Covid-19 terutama di permukaan.
"Pada tembaga dan baja ini sangat khas, cukup lama sekitar dua jam," ujar Redfield saat sidang DPR, "tapi jika di permukaan lain seperti kardus atau plastik lebih lama lagi, jadi kami masih memantau hal ini."
Sementara itu pada kesempatan lain, Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Senin lalu bahwa terdapat peningkatan cepat kasus virus corona selama sepekan terakhir.
Baca Juga: Trump sengaja sebut corona sebagai virus China, WHO mengecam
Dia menambahkan bahwa masih banyak negara yang belum melakukan pengujian, isolasi dan pelacakan kontak. Tindakan-tindakan itu sesungguhnya adalah 'kunci' respons yang tepat dalam menangani virus corona.
"Pesan kami sederhana, uji, uji, uji. Uji setiap kasus yang dicurigai, jika mereka positif, isolasi mereka dan cari tahu dengan siapa mereka melakukan kontak dua hari sebelum mereka memiliki gejala. Orang-orang yang berjumpa dengan pasien gejala virus corona juga harus diuji," ujar Tedros.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Mampu Bertahan di Udara, WHO Pertimbangkan Pencegahan untuk Staf Medis"
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan